Pengumuman mengejutkan datang dari mantan petarung UFC, Conor McGregor, yang mencalonkan diri sebagai pemimpin tertinggi Irlandia. Pria ini berencana untuk mengubah jalur politik negeri dengan gagasan-gagasannya yang kontroversial. Setelah pertemuannya dengan tokoh dunia di Gedung Putih, McGregor memutuskan untuk terjun ke dunia politik guna melawan kebijakan migrasi Uni Eropa yang dinilainya tidak adil.
Kebijakan imigrasi menjadi sorotan utama dalam kampanye McGregor. Ia menyatakan bahwa rakyat Irlandia harus memiliki hak penuh atas keputusan negara mereka sendiri melalui referendum. Namun, pandangan ini tidak diterima oleh banyak pihak, termasuk Perdana Menteri Irlandia, Micheál Martin. Menurut Martin, langkah McGregor bertentangan dengan nilai-nilai inklusif yang selalu dikaitkan dengan Hari St. Patrick dan budaya Irlandia secara keseluruhan. Selain itu, rekam jejak McGregor di media sosial semakin memperkeruh suasana dengan pernyataan-pernyataannya yang sering kali memicu polarisasi masyarakat.
Dunia politik Irlandia kini dihadapkan pada tantangan besar akibat langkah ambisius McGregor. Meskipun ia memiliki pengikut setia, namun catatan buruknya di pengadilan serta sikap kontroversial di masa lalu membuat citranya tercoreng. Hal ini memunculkan pertanyaan apakah seorang individu dengan latar belakang seperti McGregor dapat membawa perubahan positif bagi bangsa. Dengan demikian, pencalonan ini menjadi pembelajaran tentang pentingnya integritas dan tanggung jawab dalam memimpin sebuah negara demi kebaikan bersama.