Showbiz
Debut Solo Mark NCT dengan Album “The Firstfruit”
2025-03-20

Pada awal April 2025, anggota boy band NCT, Mark, memperkenalkan album solo pertamanya yang diberi judul "The Firstfruit." Sebagai bagian dari perayaan ini, ia mengadakan acara showcase yang disiarkan secara langsung melalui berbagai platform seperti YouTube, Weverse, dan TikTok. Album ini terdiri dari 13 lagu, termasuk single utama yang berjudul "1999," yang mencerminkan pengalaman pribadi Mark di beberapa kota besar di dunia. Meskipun rencana awalnya dirilis pada bulan Februari, SM Entertainment menunda tanggal perilisan untuk meningkatkan kualitas produksi.

Peluncuran Lagu dan Pengaruh Global

Dalam rangka membangun antusiasme sebelum peluncuran album penuh, sebuah single prakurva berjudul "+82 Pressin" dirilis pada pertengahan Maret 2025. Kolaborasi ini melibatkan Haechan, rekan satu grupnya di NCT. Lagu tersebut memiliki elemen hip-hop dengan karakteristik riff siulan yang unik dan sampel vokal yang menarik. Liriknya ditulis oleh Mark sendiri, mencantumkan kode telepon internasional Korea Selatan, "+82," sebagai simbol kepercayaan dirinya sebagai artis K-pop global.

Acara showcase diadakan pada hari Senin malam (KST) di Seoul, menandai langkah penting dalam karier Mark sebagai seniman solo. Kota-kota seperti Toronto, New York, Vancouver, dan Seoul menjadi inspirasi besar bagi album ini, mencerminkan perjalanan Mark sebagai musisi internasional.

Sejak awal, Mark telah mempersiapkan proyek ini dengan cermat, memastikan bahwa setiap aspek musiknya mencerminkan identitas serta cerita pribadinya.

Dari perspektif seorang jurnalis, debut solo Mark adalah contoh bagaimana talenta individu dapat berkembang di bawah naungan grup besar seperti NCT. Ini juga menunjukkan betapa pentingnya kreativitas dan keberanian dalam industri musik modern. Melalui album ini, Mark tidak hanya membagikan musiknya tetapi juga membuka pintu bagi para penggemar untuk lebih memahami sisi pribadinya sebagai artis. Hal ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya individualitas di tengah era kolaboratif dalam musik kontemporer.

More Stories
see more