Pemerintah Indonesia berhasil mempertahankan kepercayaan investor dalam penawaran Surat Utang Negara (SUN) di tengah ketidakpastian pasar saham global. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa respons positif terhadap SUN mencerminkan keyakinan investor domestik maupun internasional terhadap manajemen fiskal pemerintah. Dalam acara konferensi pers yang digelar di Gedung Direktorat Jenderal Pajak pada awal bulan Maret 2025, ia menekankan bahwa tingkat penawaran jauh melampaui target yang telah ditetapkan.

Dalam konteks anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun 2025, defisit diproyeksikan sebesar 2,53% dari produk domestik bruto (PDB). Meskipun demikian, hingga akhir Februari 2025, realisasi defisit hanya mencapai 0,13% dari PDB, menunjukkan pengelolaan keuangan negara yang efektif. Penawaran SUN mencatat jumlah luar biasa sebesar Rp61,75 triliun, melebihi target indikatif Rp26 triliun. Hal ini membuktikan bahwa minat investor tidak hanya berasal dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri dengan total penawaran sebesar Rp13,9 triliun.

Tingginya permintaan SUN mengindikasikan bahwa strategi pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Menurut Menteri Keuangan, keberhasilan ini menjadi bukti bahwa APBN 2025 berjalan sesuai rencana.

Sri Mulyani juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pelaku pasar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Kehadiran investor asing dalam penawaran SUN menunjukkan bahwa dunia internasional tetap optimistis terhadap prospek ekonomi Indonesia. Investasi asing ini diyakini dapat memperkuat cadangan devisa serta menstabilkan nilai tukar rupiah.

Pencapaian ini menjadi pijakan kuat bagi pemerintah untuk melanjutkan program pembangunan tanpa harus khawatir akan tekanan defisit anggaran. Kepercayaan investor yang tinggi menunjukkan bahwa langkah-langkah reformasi fiskal yang diambil pemerintah selama ini mulai memberikan hasil nyata. Dengan dukungan dari dalam dan luar negeri, diharapkan Indonesia dapat terus menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.