Penampilan kontroversial Kanye West kembali mencuri perhatian publik. Rapper ternama ini baru-baru ini menjual kaus dengan gambar simbol yang menimbulkan kekhawatiran di situs web pribadinya. Kaus putih tersebut dijual dengan harga sekitar Rp 320 ribu dan dipandang sebagai bentuk ekspresi antisemitisme. Selama beberapa hari terakhir, West telah memposting berbagai komentar yang mengandung ujaran kebencian melalui akun X-nya kepada jutaan pengikutnya. Respons negatif pun berdatangan dari berbagai kalangan, termasuk selebritas, kelompok Yahudi, dan organisasi antikebencian. Situasi ini mendorong permintaan agar platform X mengambil tindakan.
Simbol swastika memiliki sejarah yang kompleks. Pada awalnya, simbol ini digunakan dalam budaya-budaya tertentu untuk melambangkan hal-hal positif. Namun, pada abad ke-20, Hitler mengadopsi simbol ini sebagai lambang utama Nazi, yang kemudian menjadi simbol penindasan dan ketakutan bagi banyak orang. Organisasi seperti Anti-Defamation League menegaskan bahwa tidak ada alasan untuk mendukung perilaku semacam ini. West tampaknya menonaktifkan akun X-nya pada Minggu malam, menyatakan bahwa dia akan meninggalkan platform tersebut sementara waktu.
Dalam beberapa pekan terakhir, West juga membahas diagnosis kesehatan mentalnya. Dia mengungkapkan bahwa diagnosis bipolar yang didapatkannya telah diperbarui menjadi autisme. Menurut West, pemahaman baru ini membantunya lebih memahami dirinya sendiri. Namun, komentar-komentarnya yang kontroversial sebelumnya telah berdampak signifikan pada karir bisnisnya, menyebabkan hilangnya kontrak dengan merek-merek besar seperti Gap dan Adidas.
Berita ini menyoroti dampak dari ujaran kebencian dan pentingnya respons cepat terhadap isu-isu sensitif. West harus menghadapi konsekuensi serius dari tindakannya, baik dalam aspek profesional maupun pribadi. Meskipun dia telah mengambil langkah-langkah untuk mencari bantuan dan pemahaman tentang kondisi kesehatan mentalnya, kontroversi ini tetap meninggalkan jejak yang mendalam dalam dunia hiburan dan bisnis.