Gaya Hidup
Minuman Sehari-hari yang Meningkatkan Risiko Stroke
2025-05-07

Berdasarkan penelitian terbaru, beberapa minuman yang biasa dikonsumsi sehari-hari ternyata dapat meningkatkan risiko stroke. Penelitian ini melibatkan studi kasus INTERSTROKE internasional dengan 26.950 individu dari 32 negara. Minuman berkarbonasi, jus buah, dan kopi menjadi fokus utama penelitian. Analisis menunjukkan bahwa konsumsi minuman ini secara berlebihan dapat meningkatkan kemungkinan terkena stroke pertama atau Intracerebral Hematom (ICH). Risiko bervariasi sesuai lokasi geografis dan kelompok populasi.

Temuan menunjukkan bahwa soda dan minuman berkarbonasi meningkatkan risiko ICH hingga 22%, sementara jus buah meningkatkan risiko pendarahan otak hingga 37%. Wanita lebih rentan dibandingkan pria. Minum lebih dari empat cangkir kopi per hari juga meningkatkan risiko stroke pertama hingga 37%. Di sisi lain, teh memiliki efek perlindungan di beberapa wilayah seperti Amerika Selatan dan Tiongkok, tetapi justru meningkatkan risiko di Asia Selatan.

Pengaruh Minuman Berkarbonasi dan Jus Buah terhadap Stroke

Minuman berkarbonasi dan jus buah menjadi salah satu faktor utama dalam meningkatkan risiko stroke. Kandungan gula tinggi dalam minuman ini tidak hanya menyebabkan obesitas, diabetes, dan hipertensi, tetapi juga memicu inflamasi dan disfungsi endotel. Hal ini menjadikan minuman ini penyumbang besar bagi stroke iskemik dan pendarahan otak.

Soda dan minuman berkarbonasi meningkatkan risiko stroke pertama atau Intracerebral Hematom (ICH) hingga 22%. Efek ini lebih kuat terlihat di Afrika, Eropa Timur, Timur Tengah, dan Amerika Selatan. Jus buah juga tidak kalah berbahaya karena meningkatkan risiko pendarahan otak hingga 37%. Para ahli menduga bahwa hal ini mungkin disebabkan oleh tambahan gula dan bahan pengawet yang mengurangi manfaat sehat dari buah asli. Konsumsi dua minuman buah setiap hari bahkan dapat melipatgandakan risiko tersebut, terutama pada wanita.

Efek Protektif Teh dan Dampak Negatif Kopi

Selain minuman berkarbonasi dan jus buah, teh dan kopi juga menjadi perhatian dalam penelitian ini. Meskipun teh memiliki efek perlindungan terhadap stroke di beberapa wilayah seperti Amerika Selatan dan Tiongkok, minum lebih dari tujuh cangkir teh per hari dapat mengurangi risiko stroke hingga 18%. Namun, di Asia Selatan, teh malah dikaitkan dengan risiko stroke yang lebih tinggi.

Di sisi lain, konsumsi kopi lebih dari empat cangkir per hari meningkatkan risiko stroke pertama hingga 37%. Ahli bedah vaskular Christopher Yi menjelaskan bahwa masalah utama dari minuman bersoda adalah kandungan gulanya yang tinggi. Gula ini dapat menyebabkan obesitas, diabetes, dan hipertensi—semua merupakan faktor risiko utama untuk stroke iskemik dan ICH. Sementara itu, aditif gula pada minuman buah dapat menyebabkan lonjakan cepat kadar gula darah dan insulin, yang memicu peradangan dan disfungsi endotel, sehingga meningkatkan risiko ICH. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk memperhatikan pola konsumsi minuman mereka demi mencegah risiko stroke yang serius.

more stories
See more