Sejak kemarin hingga hari ini, nama Riefian Fajarsyah atau lebih dikenal dengan Ifan Seventeen menjadi sorotan publik. Pria yang lahir di Yogyakarta pada 16 Maret 1983 ini kini menjabat sebagai Direktur Utama Produksi Film Negara (PFN), sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor industri audiovisual. Saat ini, PFN tengah bertransformasi menjadi perusahaan pembiayaan film, dan keputusan penunjukan Ifan sebagai pimpinan tertinggi mendapat tanggapan bervariasi dari masyarakat luas.
Dilansir dari akun Instagram terverifikasi @lambe_turah, kabar penunjukan ini mencuat di kalangan netizen. Banyak pihak mempertanyakan kapabilitas Ifan dalam mengelola BUMN tersebut, terutama di era kepemimpinan Prabowo. Sebagian besar komentar menyebutkan bahwa Indonesia memiliki banyak sineas berpengalaman seperti Mirles, Riri Riza, Hanung Bramantyo, serta aktor ternama Reza Rahardian. Publik bertanya-tanya alasannya, apakah ada kriteria spesifik yang menjadi dasar penunjukan tersebut.
Mengulas jejak karier Ifan, ternyata ia bukan sosok asing di dunia perfilman. Data dari Showbiz Liputan6.com mencatat bahwa musisi ini telah membintangi tiga judul film. Salah satunya adalah "Kemarin," sebuah dokumenter drama yang dirilis pada tahun 2020. Pengalamannya di dunia akting ini menjadi salah satu pertimbangan bagi mereka yang mendukung langkahnya.
Kendati demikian, kontroversi tetap melingkupi penunjukan ini. Beberapa pihak mempertanyakan apakah rekam jejak Ifan di dunia musik cukup relevan untuk mengelola perusahaan skala nasional yang fokus pada perfilman. Di sisi lain, pendukungnya percaya bahwa pengalaman lintas bidang dapat memberikan perspektif baru dalam pengembangan industri perfilman Indonesia.
Di tengah pro dan kontra, kehadiran Ifan di kursi pimpinan PFN menjadi perhatian penting. Apakah ia akan membawa angin segar bagi industri perfilman Tanah Air atau justru menambah daftar tantangan yang harus dihadapi? Waktu akan menjawab semua spekulasi tersebut.