Pasar
Penghargaan dan Prestasi BRI: Pembagian Dividen Mencapai Rp 51,74 Triliun di Tahun 2024
2025-03-24
Jakarta, Bisnis Indonesia – Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, sebuah keputusan monumental telah diambil untuk membagikan dividen sebesar 85% dari laba bersih yang diperoleh pada tahun buku 2024. Jumlah tersebut mencapai Rp 51,74 triliun atau setara dengan Rp 345 per saham.

Dividen Rekor: Momentum Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Dengan langkah besar ini, BRI menunjukkan komitmennya terhadap para pemegang saham serta perekonomian nasional secara keseluruhan. Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, pencapaian ini menjadi tonggak sejarah dalam industri perbankan Tanah Air.

Kinerja Keuangan yang Kuat Mendukung Pembagian Dividen

Pada tahun 2024, BRI berhasil mencatatkan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp 60,64 triliun, mengalami peningkatan tipis sebesar 0,36% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini tidak lepas dari kontribusi pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp 142,05 triliun, meningkat 3,38% dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain itu, pertumbuhan kredit juga menjadi salah satu faktor utama yang mendorong performa positif BRI. Total penyaluran kredit dan pinjaman syariah pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp 1.348,21 triliun, tumbuh signifikan sebesar 7,98% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Segmen Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tetap menjadi fokus strategis dengan total kredit sebesar Rp 1.110,37 triliun.

Keberlanjutan Kualitas Kredit dan Pengelolaan Risiko

BRI terus menjaga kualitas kredit melalui pengelolaan risiko yang ketat. Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross berada di angka 2,94%, sementara NPL net hanya mencapai 0,75%. Angka-angka ini menunjukkan betapa cermatnya manajemen dalam memantau kondisi kredit nasabahnya.

Tidak hanya itu, tingkat perlindungan terhadap kredit bermasalah juga sangat kuat dengan NPL coverage mencapai 215,01%. Hal ini memberikan rasa aman bagi para investor bahwa aset perusahaan terlindungi dengan baik.

Penghimpunan Dana dan Efisiensi Modal

Dalam upaya mendukung ekspansi bisnis, BRI berhasil mengumpulkan total dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 1.365,45 triliun. Proporsi dana murah atau current account savings account (CASA) mencapai 67,30%, menunjukkan efisiensi modal yang optimal.

Rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) konsolidasi BRI berada di angka 89,39%, menunjukkan bahwa bank mampu mempertahankan likuiditas dengan baik meskipun melakukan ekspansi agresif dalam penyaluran kredit.

Pertumbuhan Aset dan Strategi Ke Depan

Aset BRI pada akhir tahun 2024 tercatat tumbuh sebesar 1,42% secara tahunan (yoy), mencapai Rp 1.992,92 triliun. Pertumbuhan ini menjadi indikator bahwa BRI terus berkembang dalam skala operasional maupun kapasitas pasar.

Menghadapi tantangan global dan domestik, BRI terus berinovasi dalam layanan digital serta memperluas jaringan distribusi untuk mendukung inklusi keuangan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi BRI sebagai pelopor transformasi perbankan di Indonesia.

more stories
See more