Bisnis yang dimulai dari sebuah restoran sederhana di salah satu provinsi termiskin di Tiongkok kini telah berkembang menjadi jaringan restoran global. Perusahaan ini, dikenal sebagai Mixue Bingcheng, telah meraih sukses luar biasa dalam waktu singkat. Dengan konsep harga terjangkau, Mixue berhasil menyaingi merek-merek besar seperti McDonald’s dan Starbucks. Saat ini, Mixue memiliki lebih dari 45.000 gerai di seluruh dunia, sebagian besar berada di Tiongkok dan beberapa negara Asia lainnya. Di Indonesia dan Vietnam, Mixue juga mencatat keberhasilan signifikan dengan masing-masing 2.667 dan 1.304 gerai.
Meskipun jumlah gerainya melebihi pesaing-pesaing besar, Mixue masih tertinggal dalam hal total penjualan. Namun, IPO (Penawaran Umum Perdana) Mixue pada Bursa Efek Hong Kong minggu lalu mengumpulkan dana sebesar US$ 444 juta, menjadikannya pencatatan saham terbesar di Hong Kong sepanjang tahun ini. Strategi bisnis yang sederhana namun efektif, yaitu menyediakan minuman boba berkualitas dengan harga murah, telah membantu Mixue mendapatkan popularitas besar di kalangan konsumen. Pendiri perusahaan, Zhang Hongchao, yang berasal dari keluarga petani, memulai bisnis ini hampir tiga dekade lalu dengan mesin es serut buatannya sendiri. Sejak itu, Mixue telah berkembang pesat, mencapai laba bersih sebesar 3,49 miliar yuan dalam sembilan bulan pertama tahun 2024.
Pertumbuhan Mixue tidak hanya ditentukan oleh ekspansi domestiknya tetapi juga oleh strategi ekspansi internasionalnya. Keberhasilan Mixue dalam menarik pelanggan dengan harga terjangkau menunjukkan bahwa nilai terbaik untuk uang adalah kunci sukses di pasar yang kompetitif. Meskipun persaingan ketat dan tantangan di masa depan masih ada, Mixue telah membuktikan bahwa dengan inovasi dan strategi yang tepat, perusahaan dapat mencapai puncak industri. Ini memberikan inspirasi bagi banyak wirausahawan untuk fokus pada nilai dan kualitas produk mereka, serta memanfaatkan skala bisnis untuk meningkatkan profitabilitas jangka panjang.