Showbiz
Siraman Sebagai Penghubung Tradisi di Pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier
2025-05-06

Pada tanggal 6 Mei 2025, pasangan selebritas Luna Maya dan Maxime Bouttier mengadakan upacara siraman di Pulau Bali. Acara yang dihadiri oleh keluarga dan teman dekat ini menjadi perwujudan harmoni budaya Jawa, Bali, serta Eropa melalui ritual tradisional. Ritual tersebut dilakukan dengan air yang berasal dari berbagai lokasi bermakna, mencerminkan latar belakang keduanya.

Momen Siraman yang Menggabungkan Budaya Beragam

Di tengah suasana intim dan sakral, acara siraman ini dihelat di sebuah tempat spesial di Bali pada hari Selasa, 6 Mei 2025. Hadir dalam acara tersebut adalah keluarga besar Luna Maya dan Maxime Bouttier, termasuk sahabat terdekat mereka. Upacara ini disiarkan langsung melalui platform digital, memungkinkan masyarakat luas menyaksikan momen istimewa ini.

Air siraman dipilih secara hati-hati dari sumber-sumber yang memiliki makna mendalam bagi kedua mempelai. Beberapa di antaranya adalah kediaman Luna Maya di Jakarta, kantor TS Media, Masjid Al Azhar, kediaman Ibu Desa di Bali, lokasi akad nikah, serta air suci Zam-zam. Lebih istimewa lagi, untuk Luna Maya, air siramannya juga berasal dari rumah eyang dari pihak ayahnya yang telah meninggal, sedangkan air siraman untuk Maxime diambil dari Shanghai.

Perpaduan budaya ini menciptakan momen yang tak hanya memperkuat hubungan dua individu, tetapi juga merayakan keberagaman latar belakang mereka. Dengan begitu, pernikahan ini menjadi simbol penghormatan terhadap nilai-nilai tradisional dan modernitas.

Dari perspektif jurnalis, acara ini menunjukkan pentingnya menjaga privasi dalam momen pribadi meskipun di tengah sorotan publik. Meski undangan pernikahan sempat tersebar luas, Maxime Bouttier pernah menyampaikan kekecewaannya terkait hal tersebut. Ini memberikan pelajaran bahwa setiap individu berhak atas ruang pribadi, bahkan ketika hidup di bawah sorotan media.

Bagi pembaca, momen ini mengajarkan tentang keindahan keberagaman dan bagaimana kita bisa merangkul nilai-nilai budaya tanpa menghilangkan esensi personal dalam kehidupan sehari-hari.

more stories
See more