Dalam pertarungan sengit antara AC Milan dan Napoli, tim tamu berhasil meraih kemenangan dengan skor tipis 2-1. Meskipun Milan berusaha keras membalikkan keadaan di babak kedua, mereka tidak mampu mengejar ketertinggalan sepenuhnya. Berbagai peluang emas tercipta namun sayangnya penyelesaian akhir masih kurang tepat.
Pelatih Milan mencoba mengubah dinamika permainan dengan memperkenalkan pemain serang baru. Namun, upaya ini tidak cukup untuk mematahkan dominasi Napoli yang solid sepanjang pertandingan. Hanya satu gol balasan yang berhasil dicetak oleh Luka Jovic, tetap tidak cukup untuk menyelamatkan poin bagi Milan.
Babak kedua dimulai dengan dorongan besar dari Sergio Conceicao untuk meningkatkan intensitas permainan Milan. Dengan penggantian strategis seperti Rafael Leao, Samuel Chukwueze, dan Santiago Gimenez, pelatih berharap dapat membawa perubahan signifikan dalam pola serangan. Namun, hasilnya tidak sesuai harapan karena beberapa peluang penting gagal dieksekusi dengan baik.
Gimenez, salah satu pemain baru yang diperkenalkan, memiliki kesempatan emas pada menit ke-59. Sayangnya, tembakan mantan pemain Feyenoord itu meleset dari gawang. Tidak lama setelah itu, dia mendapat kesempatan lain melalui tendangan penalti, namun kiper Alex Meret berhasil membaca arah bola dengan cermat. Keputusan wasit memberikan penalti tersebut setelah insiden pelanggaran terhadap Theo Hernandez oleh Philip Billing. Kesalahan dalam eksekusi penalti ini menjadi momen krusial yang membuat Milan harus bekerja lebih keras untuk memperkecil ketertinggalan.
Milan akhirnya berhasil mencatatkan satu gol balasan melalui Luka Jovic pada menit ke-83. Kerjasama apik antara Theo Hernandez dan Rafael Leao menjadi kunci dalam menciptakan peluang ini. Gol tersebut memberikan semangat baru bagi para pemain Milan, namun waktu tersisa tidak cukup untuk melakukan aksi balasan lebih lanjut.
Walaupun usaha gigih dilakukan hingga peluit panjang dibunyikan, Milan tidak mampu mencetak gol tambahan. Napoli berhasil menjaga ketenangan di bawah tekanan dan mempertahankan keunggulan hingga akhir pertandingan. Skor akhir 2-1 mencerminkan betapa sulitnya Milan menembus pertahanan lawan, meskipun ada beberapa momen brilian yang nyaris membawa mereka ke puncak kemenangan. Pelajaran penting bisa diambil dari pertandingan ini untuk meningkatkan efektivitas penyerangan di masa depan.