Pebulutangkis Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, mengalami kekalahan saat melawan Han Yue dari China dalam laga perempat final All England 2025. Pada pertandingan yang berlangsung di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Gregoria harus menyerah dengan skor 15-21 dan 17-21.
Berbagai faktor menjadi penyebab kekalahan Gregoria dalam pertandingan tersebut. Konsistensi permainan dan kemampuan untuk mengimbangi strategi lawan tampaknya masih menjadi tantangan bagi Gregoria. "Saya belum bisa mencapai performa terbaik hari ini," ungkap Gregoria sambil menjelaskan bahwa gaya permainan pemain China cenderung sulit diprediksi dan dihadapi. Oleh karena itu, ia menyadari pentingnya belajar dari setiap pengalaman untuk meningkatkan kemampuan dirinya kelak.
Setelah kekalahan ini, Gregoria menetapkan target baru untuk masa depan. Ia berencana memperbaiki kondisi fisik demi mendukung performanya di lapangan. Setelah mengalami cedera pada Oktober tahun lalu, Gregoria merasa tubuhnya belum sepenuhnya pulih seperti sebelumnya. "Saya ingin menambah massa otot serta menurunkan berat badan tanpa kehilangan kekuatan," tuturnya. Dengan perubahan ini, Gregoria berharap footwork dan gerakan cepatnya dapat ditingkatkan secara signifikan.
Semangat pantang menyerah ditunjukkan oleh Gregoria melalui komitmennya untuk terus berkembang. Meskipun menghadapi kekalahan, ia justru menggunakan momen ini sebagai peluang untuk introspeksi dan peningkatan. Sikap positif dan tekad kuat seperti ini tentu menjadi inspirasi bagi banyak orang bahwa setiap kegagalan adalah langkah awal menuju kesuksesan yang lebih besar di masa depan.