Pertarungan eliminasi kelas welter WBC antara Souleymane Cissokho dan Egidijus Kavaliauskas berlangsung sengit hingga akhir. Meskipun mengalami dua kali knockdown, Cissokho berhasil bangkit dan meraih kemenangan angka mutlak dengan skor 114-112, 115-111, serta 116-110. Laga ini digelar di Centre de Conference de Sipopo, Malabo, Guinea Khatulistiwa. Dengan kemenangan tersebut, Cissokho melangkah sebagai penantang wajib untuk gelar juara dunia kelas welter WBC.
Di ronde pertama, kedua petinju saling mengamati, menciptakan suasana hati-hati seiring mereka membangun strategi serangan masing-masing. Pada ronde kedua, Kavaliauskas mulai menunjukkan dominasi dengan pukulan hook kiri yang berhasil menjatuhkan Cissokho. Namun, kegigihan Cissokho tampak jelas saat ia terus bertahan meski harus menghadapi tekanan besar dari lawannya.
Ronde kelima menjadi momen penting ketika Kavaliauskas kembali menjatuhkan Cissokho dengan uppercut kiri pendek. Meski sempat kebingungan setelah insiden tersebut, Cissokho berhasil menyelesaikan ronde dengan tekad kuat. Di ronde keenam, Cissokho menunjukkan perubahan signifikan dengan menyerang balik, membuat Kavaliauskas mundur dan merebut kembali momentum laga.
Saat laga berjalan menuju ronde-rondenya yang lebih mendebarkan, Cissokho semakin tampil tangguh. Ia berhasil menghindari pukulan-pukulan efektif dari Kavaliauskas, yang mulai kesulitan menciptakan peluang nyata. Pada ronde terakhir, Cissokho menampilkan ketenangannya dengan mempertahankan jarak aman dan menghindari risiko tambahan, sehingga memastikan kemenangannya.
Dengan hasil ini, Cissokho membawa rekor impresifnya menjadi 18-0 (9 KO) dan diproyeksikan akan menghadapi Mario Barrios, pemegang gelar juara dunia kelas welter WBC. Sementara itu, Kavaliauskas harus puas dengan rekor 24-3-1 (19 KO), meskipun telah memberikan tantangan serius dengan menjatuhkan Cissokho dua kali. Pertarungan ini menunjukkan bahwa tinju tidak hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang ketahanan mental dan strategi yang cemerlang.