Pemain belakang Timnas Indonesia, Sandy Walsh, mengalami insiden cedera setelah menggantikan Hilgers dalam pertandingan melawan Australia. Meskipun pemeriksaan awal menunjukkan tidak adanya patah tulang atau dislokasi, ia mengeluhkan nyeri di area dada serta kesulitan bernapas. Cedera jaringan lunak menjadi diagnosis sementara dari kondisinya. Meski kondisi Sandy menunjukkan peningkatan pada Jumat, 21 Maret 2025, tim medis mempertimbangkan pemeriksaan MRI lebih lanjut untuk memastikan pemulihannya sepenuhnya. Keputusan apakah ia akan tampil melawan Bahrain masih bergantung pada hasil evaluasi tersebut.

Setelah terlibat dalam benturan keras selama pertandingan sebelumnya, Sandy hanya mampu bermain selama enam menit sebelum akhirnya harus digantikan karena kondisi yang semakin memburuk. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) awal memberikan indikasi bahwa cederanya bersifat ringan, namun tetap perlu pengawasan lebih lanjut. Kepala tim medis menjelaskan bahwa meskipun ada kemajuan signifikan pada hari Jumat, keputusan untuk melanjutkan aktivitas olahraga harus didasarkan pada bukti yang kuat dari tes tambahan seperti MRI.

Dalam konteks pentingnya Sandy bagi strategi pertahanan Timnas Indonesia, kehadirannya di lapangan sangat dinantikan oleh pelatih dan rekan setimnya. Namun, faktor kesehatan dan risiko potensial dari cedera yang belum pulih sepenuhnya menjadi fokus utama dalam pembahasan ini. Dengan mempertimbangkan pentingnya posisi Sandy di lini belakang, para ahli medis menyadari bahwa pengambilan keputusan harus dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan tidak ada kerusakan tambahan pada tubuhnya.

Meskipun tantangan terkait performa Sandy tetap ada, prioritas utama saat ini adalah memastikan bahwa proses pemulihannya berlangsung secara optimal tanpa gangguan. Hasil pemeriksaan MRI akan menjadi dasar penting dalam menentukan langkah selanjutnya, baik itu terkait partisipasinya dalam pertandingan mendatang maupun pemulihan jangka panjang. Kesimpulan akhir tentang keterlibatan Sandy dalam laga versus Bahrain akan diumumkan setelah semua data medis telah dipertimbangkan dengan matang.