Raphinha terus menjadi pusat perhatian karena serangkaian insiden di luar lapangan. Setelah pertandingan Barcelona melawan Benfica, pemain ini dilaporkan terlibat konfrontasi dengan penggemar Benfica akibat hinaan yang diterimanya. Meskipun ia menyatakan bahwa dirinya adalah pribadi yang menghormati semua orang, situasi tersebut membuatnya kehilangan kendali emosi. Ia menjelaskan bahwa ejekan dari suporter memicu respons yang tidak seharusnya ia tunjukkan.

Berbagai kontroversi yang menjerat Raphinha semakin membuktikan bahwa talenta sepak bola saja tidak cukup untuk menjadi atlet profesional yang dihormati. Selain performa mengecewakan saat berhadapan dengan Argentina, insiden dengan penggemar Benfica menambah daftar tindakan negatifnya. Walaupun ia berhasil mencetak gol kemenangan bagi timnya dalam pertandingan tersebut, sisi lain dari kepribadiannya, yaitu kemampuan untuk mengendalikan emosi, tampaknya masih membutuhkan banyak perbaikan.

Setiap atlet profesional pasti menghadapi tekanan dari berbagai pihak, termasuk suporter dan media. Namun, bagaimana mereka merespons tekanan tersebut menjadi penentu jati diri mereka sebagai seorang pemain. Raphinha memiliki potensi besar, namun dia perlu belajar lebih baik dalam menghadapi tantangan tanpa meninggalkan nilai-nilai sportivitas. Dengan pendekatan yang lebih dewasa, ia bisa mengubah citranya dan menjadi inspirasi bagi banyak orang.