Paul Scholes, legenda Manchester United, menyoroti kekhawatirannya tentang kemampuan Glenn Maxwell Ratcliffe dalam mewujudkan stadion baru. Sejak Ratcliffe mengambil alih klub tahun lalu, United telah mengalami kesulitan dalam perekrutan pemain, yang diakibatkan oleh kebijakan menjual pemain terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian. Scholes merasa bahwa wacana stadion besar dan modern hanya menjadi kata-kata kosong tanpa tindakan nyata, sementara klub justru berada dalam situasi keuangan yang memprihatinkan.

Kritik Scholes terhadap Pengelolaan Klub dan Rencana Stadion Baru

Dalam pandangannya, Paul Scholes menyampaikan bahwa rencana stadion baru Manchester United tidak lebih dari sekadar omongan. Menurutnya, selama ini klub dikenal sebagai salah satu tim terkaya di dunia, tetapi realitanya mereka seperti harus "bermohon" untuk mendapatkan stadion baru. Situasi ini semakin diperparah dengan kebijakan finansial Ratcliffe, yang memaksa klub menjual pemain sebelum dapat merekrut talenta baru. Scholes menekankan bahwa pembangunan stadion senilai 2 miliar poundsterling bukanlah solusi cepat, dan perlu adanya strategi jelas serta komitmen nyata dari manajemen klub.

Dari perspektif seorang jurnalis, pandangan Scholes memberikan pelajaran penting bagi setiap organisasi olahraga. Keberhasilan sebuah klub tidak hanya bergantung pada visi masa depan, tetapi juga pada pengelolaan keuangan yang transparan dan efisien. Tanpa keseimbangan antara idealisme dan realitas, rencana besar seperti stadion baru hanya akan menjadi mimpi kosong. Oleh karena itu, keputusan Ratcliffe ke depannya harus lebih berfokus pada kestabilan klub secara holistik.