Dalam bulan Ramadan 2025, Yak Widhi Lamong, seorang musisi dan aktivis asal Lamongan, Jawa Timur, menghadirkan berbagai kegiatan untuk masyarakat. Dua inisiatif utamanya adalah peluncuran single terbaru bertajuk “Puasa Ramadhan” dengan sentuhan irama semi-remix yang ceria, serta penyelenggaraan lomba karaoke yang terbuka bagi semua kalangan tanpa biaya pendaftaran. Melalui langkah ini, Yak berharap dapat menyemarakkan suasana Ramadan dengan semangat musik dan kompetisi yang inklusif.

Inisiatif Musik dan Lomba Menghidupkan Nuansa Ramadan

Di tengah hari-hari suci Ramadan, Yak Widhi Lamong mempersembahkan karya musik terbarunya yang dirancang untuk membangkitkan semangat ibadah. Lagu berjudul “Puasa Ramadhan” ini menggunakan aransemen rancak semi-remix, menciptakan harmoni antara tradisi dan modernitas. Yak menjelaskan bahwa ide tersebut lahir dari keinginannya agar masyarakat dapat menjalani puasa dengan lebih ceria dan bersemangat.

Berita lainnya juga datang dari program sosial yang dilakukan Yak. Ia bekerja sama dengan Kapolres Lamongan untuk menggelar lomba karaoke bertema Puasa Ramadan. Acara ini tidak hanya membuka kesempatan bagi para remaja, tetapi juga dewasa, sehingga menciptakan partisipasi lintas generasi. Yang menarik, peserta tidak perlu membayar biaya pendaftaran apa pun, menjadikan acara ini sebagai bentuk kontribusi positif bagi komunitas lokal.

Dengan kegiatannya ini, Yak berhasil menggabungkan seni musik dan pengabdian kepada masyarakat dalam satu wadah yang bermakna.

Sebagai seorang jurnalis, saya melihat inisiatif Yak Widhi Lamong sebagai contoh nyata bagaimana seni dapat menjadi alat untuk mendekatkan orang-orang dari berbagai latar belakang. Melalui lagu dan lomba karaoke, ia tidak hanya menyemarakkan Ramadan tetapi juga memperkuat rasa solidaritas di antara masyarakat setempat. Ini menginspirasi kita untuk lebih sering menggunakan bakat atau sumber daya yang dimiliki untuk memberikan dampak positif pada lingkungan sekitar.