Keluarga Mat Solar mengungkapkan kekhawatiran terkait pembayaran ganti rugi tanah yang digunakan dalam proyek jalan tol Cinere-Serpong. Menurut mereka, proses ini belum selesai secara penuh. Situasi ini mendapat sorotan dari Rieke Diaz Pitaloka, anggota DPR RI, yang menyoroti isu tersebut di media sosial. Ia menegaskan perlunya penyelesaian agar hak keluarga dapat dipenuhi.
Selain itu, keluarga berharap nominal pembayaran dapat membantu membiayai perawatan kesehatan Mat Solar. Mereka menilai bahwa penyelesaian masalah ini menjadi penting karena dampaknya mencakup aspek finansial dan kesejahteraan keluarga.
Proses penggantian dana atas lahan yang digunakan dalam pembangunan infrastruktur tol Cinere-Serpong masih menuai protes dari pihak keluarga. Meskipun telah ada kesepakatan awal, pelaksanaannya dinilai lambat dan tidak sesuai harapan. Hal ini bahkan menjadi bahan diskusi publik setelah salah satu anggota legislatif menyuarakan ketidakpuasan melalui platform digital.
Rieke Diaz Pitaloka, sebagai salah satu tokoh yang peduli dengan kondisi ini, menyoroti perlunya transparansi dari pemerintah. Dalam unggahannya, ia menggunakan nada tegas untuk meminta pemenuhan janji pembayaran. Keluarga juga merasa bahwa situasi ini memengaruhi stabilitas emosional mereka, terutama saat harus menjaga kesehatan Mat Solar. Oleh karena itu, mereka menuntut solusi konkret agar tidak ada lagi penundaan yang merugikan.
Dari sisi lain, uang hasil ganti rugi ini dianggap sangat vital bagi keluarga. Dana tersebut akan dialokasikan untuk biaya pengobatan Mat Solar yang membutuhkan perhatian medis intensif. Situasi ini menunjukkan urgensi penyelesaian pembayaran agar dapat membantu kelangsungan hidup keluarga secara langsung.
Keluarga berargumen bahwa proyek besar seperti pembangunan tol bukan hanya soal perkembangan fisik negara tetapi juga mencerminkan tanggung jawab sosial kepada masyarakat yang terdampak. Jika pembayaran tidak diselesaikan dengan cepat, risiko finansial yang lebih besar bisa muncul, terutama bagi mereka yang bergantung pada dana tersebut untuk kebutuhan esensial. Oleh karena itu, dialog antara pemerintah dan keluarga perlu dilanjutkan hingga temuan solusi yang adil dan berkelanjutan dapat dicapai.