Program pemeriksaan kesehatan gratis yang diselenggarakan oleh Departemen Kesehatan akan dimulai pada Senin, 10 Februari 2024. Inisiatif ini menargetkan kelompok usia tertentu dengan tujuan memastikan layanan kesehatan dapat diakses secara efektif dan tepat sasaran. Menurut Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas, Maria Endang Sumiwi, program ini difokuskan pada anak-anak berusia 0-6 tahun dan individu berusia 18 tahun ke atas. Anak-anak sekolah usia 7-17 tahun akan mendapatkan pemeriksaan kesehatan di lingkungan pendidikan mereka.
Untuk memastikan penyebaran layanan yang merata, pemeriksaan kesehatan bagi siswa SD, SMP, dan SMA akan dilakukan pada bulan Juli 2025, sesuai dengan awal tahun ajaran baru. Saat ini, persiapan sedang dilakukan untuk menjaga agar program berjalan lancar. Selain itu, ada juga program cek kesehatan khusus yang ditujukan untuk ibu hamil dan balita, mencakup berbagai jenis pemeriksaan penting mulai dari pertumbuhan hingga penyakit bawaan.
Pemerintah telah merancang serangkaian pemeriksaan kesehatan yang komprehensif untuk setiap kelompok usia. Bayi baru lahir akan diperiksa untuk kondisi seperti kekurangan hormon tiroid dan enzim pelindung sel darah merah. Balita dan anak prasekolah akan menerima evaluasi perkembangan serta tes mata dan telinga. Sementara itu, dewasa dan lansia akan mendapatkan pemeriksaan lebih luas, termasuk tekanan darah, gula darah, risiko jantung, dan skrining beberapa jenis kanker. Melalui upaya ini, pemerintah menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan warganya dan berinvestasi dalam masa depan yang sehat dan produktif.