Pengalaman dan reputasi menjadi modal utama bagi Tony Popovic dalam memimpin tim nasional Australia. Mantan pemain legendaris ini membawa jejak kesuksesannya dari klub-klub ternama seperti Crystal Palace, Sanfrecce Hiroshima di Jepang, serta Sydney FC ke kursi pelatih kepala. Tidak hanya itu, ia juga mencatatkan namanya di pentas internasional dengan tampil di Piala Dunia 2006.

Situasi yang dihadapi Popovic cukup menantang karena tim Socceroos tengah berada di ambang krisis performa. Dengan catatan satu poin saja dari dua laga awal di babak kualifikasi Grup C Piala Dunia 2026, Australia saat ini tertahan di posisi kelima. Hanya dua tim teratas yang berkesempatan melaju secara otomatis, sehingga tekanan besar akan terus mengiringi langkah mereka ke depannya.

Untuk mendukung misi penyelamatan ini, Popovic didampingi oleh sosok-sosok profesional seperti Paul Okon dan Hayden Fox. Okon, mantan ikon sepak bola Australia, membawa pengalaman luas sebagai pelatih dan asisten di berbagai klub elit. Sementara itu, Fox, yang baru saja hijrah dari Western United FC, dikenal atas kemampuannya dalam mengembangkan strategi di A-League. Kolaborasi antara para pelatih ini diharapkan mampu membangkitkan semangat baru di tubuh tim nasional dan membawa harapan baru bagi pecinta sepak bola Negeri Kanguru.

Dengan hadirnya kepemimpinan baru dan dukungan dari staf teknis berpengalaman, Australia memiliki kesempatan untuk menunjukkan bahwa kegagalan awal bukan akhir dari perjalanan mereka. Kesabaran dan kerja keras akan menjadi kunci dalam mengubah situasi sulit ini menjadi momen pembuktian sejati di kancah internasional.