Dalam sebuah karya sinematik terbaru, dunia perfilman Indonesia dihadapkan pada inovasi baru melalui film horor berjudul “Jalan Pulang”. Film ini menggabungkan para bintang ternama dari genre horor untuk memberikan pengalaman menonton yang mendalam. Dengan kolaborasi akting antara Luna Maya, Shareefa Daanish, Taskya Namya, Teuku Rifnu Wikana, Sujiwo Tejo, dan Kiki Narendra, cerita tentang perjuangan seorang ibu mencari kesembuhan bagi anaknya yang menderita penyakit aneh menjadi inti utama narasi. Selain menyuguhkan momen-momen seram, film ini juga membawa pesan emosional tentang cinta tanpa syarat seorang ibu.
Dalam suasana misterius dan penuh ketegangan, film ini berkisah tentang seorang ibu yang melakukan segala cara untuk menyelamatkan putranya dari penyakit gaib. Perjalanan panjang tersebut tidak hanya dipenuhi rintangan fisik tetapi juga tantangan spiritual yang memacu adrenalin penonton. Disutradarai oleh Jeropoint dan ditulis oleh Kelanara, karya ini dirancang dengan hati-hati agar dapat menyentuh emosi audiens secara mendalam.
Film yang diproduksi oleh LEO Pictures ini menampilkan para aktor dan aktris ternama seperti Saskia Chadwick, Ruth Marini, Widika Sidmore, serta Jajang C. Noer. Energi positif yang dirasakan selama proses pembuatan film diharapkan akan meresap ke dalam setiap adegan dan menciptakan hubungan emosional yang kuat antara karakter dan penonton. Lokasi syuting dilakukan di beberapa tempat dengan latar alam yang menambah atmosfer mencekam.
Dari perspektif salah satu pemain utama, Luna Maya, proyek ini adalah langkah besar dalam eksplorasi genre horor yang lebih matang dan sarat makna. Kolaborasi antara para aktor senior dan baru menciptakan dinamika unik yang memperkaya pengalaman sinematik.
Sebagai jurnalis, film ini mengingatkan kita bahwa genre horor bukan sekadar soal menakut-nakuti, tetapi juga bisa menjadi medium untuk menyampaikan pesan-pesan universal seperti kasih sayang dan pengorbanan. Penggabungan elemen horor dengan narasi emosional menjadikan “Jalan Pulang” sebagai karya yang patut diapresiasi karena berhasil memberikan hiburan sekaligus refleksi sosial kepada penonton.