Selama beberapa waktu terakhir, nama Kim Soo-hyun menjadi sorotan media internasional karena rumor hubungannya dengan Kim Sae-ron ketika sang aktris masih di bawah umur. Namun, melalui rilis resmi pada hari Jumat (14/3/2025), agensi Gold Medalist membantah keras tuduhan tersebut. Dijelaskan bahwa kedua artis tersebut mulai menjalin hubungan setelah Kim Sae-ron mencapai usia dewasa.
Foto-foto yang sempat viral di platform media sosial ternyata tidak memiliki relevansi langsung dengan klaim masa lalu. Agensi menyampaikan bahwa pakaian yang dikenakan oleh Kim Sae-ron dalam dokumentasi foto-foto itu dirilis pada tahun 2019, jauh setelah dia dewasa. Informasi ini bertujuan untuk meredam spekulasi publik yang tidak berdasar.
Terkait surat-surat yang dikirimkan Kim Soo-hyun kepada Kim Sae-ron selama masa wajib militer, agensi memberikan penjelasan lebih lanjut. Menurut mereka, komunikasi ini hanyalah bentuk interaksi biasa antara teman dekat. Ungkapan seperti "Aku merindukanmu" merupakan frasa yang sering digunakan oleh prajurit kepada rekan-rekan mereka sebagai cara mempertahankan hubungan sosial.
Surat-surat tersebut tidak memiliki konotasi romantis apalagi konteks pelecehan. Mereka hanya mencerminkan keseharian Kim Soo-hyun saat menjalani tugas negara. Hal ini dibuktikan dengan adanya bukti-bukti tambahan yang menunjukkan pola komunikasi serupa antara Kim Soo-hyun dan koleganya lainnya.
Dalam pernyataan resminya, Gold Medalist juga menyoroti praktik manipulasi informasi oleh kanal YouTube Garosero Research Institute (Ga Se-yeon). Pihak tersebut diduga telah mengubah konteks foto-foto yang sebenarnya diambil setelah Kim Sae-ron dewasa sehingga tampak seolah-olah diambil pada masa remaja. Manipulasi ini menciptakan kesan keliru yang dapat merusak reputasi kedua belah pihak.
Lebih lanjut, agensi menuduh Ga Se-yeon menyusun ulang kronologi surat-surat cinta agar tampak seperti komunikasi yang dimulai sejak lama. Bahkan, nama panggilan yang sebenarnya digunakan secara publik oleh Kim Sae-ron di media sosial sejak tahun 2016 diubah menjadi bagian dari narasi khusus pasangan tersebut. Tindakan ini dianggap sangat tidak etis dan dapat memperkeruh suasana.
Meskipun sudah ada klarifikasi resmi dari agensi, diskusi panas terkait kasus ini tetap berlangsung di berbagai platform media sosial. Netizen di Korea Selatan membagi pendapat mereka menjadi dua kelompok besar. Sebagian percaya bahwa agensi telah memberikan penjelasan yang cukup meyakinkan, sementara kelompok lain tetap skeptis dan meminta bukti lebih konkret.
Debat ini mencerminkan betapa sensitifnya isu-isu terkait pelecehan seksual dan perlindungan anak di masyarakat modern. Banyak pihak yang menekankan pentingnya transparansi dalam penyelidikan kasus semacam ini agar tidak ada lagi korban yang dirugikan secara tidak adil.