Berita
Pentingnya Kewaspadaan dalam Sistem One Way pada Puncak Arus Balik Lebaran
2025-04-05

Seiring dengan pendekatan puncak arus balik Lebaran 2025, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menyerukan perhatian lebih kepada para pemudik yang akan melintasi sistem one way di beberapa ruas tol. Dalam skema ini, fungsi lajur kanan dan kiri berubah sehingga memerlukan penyesuaian dari pengemudi. Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Pol Slamet Santoso, menegaskan pentingnya pemahaman terhadap sistem one way untuk menjaga keamanan selama perjalanan.

Berkendara dalam sistem one way mengharuskan pengemudi meninggalkan kebiasaan normal mereka. Misalnya, lajur kiri digunakan untuk mendahului kendaraan lain, sementara lajur kanan menjadi jalur pelan-pelan. Selain itu, pengemudi juga harus menjaga kondisi fisik serta kesehatan kendaraan agar perjalanan tetap aman.

Penggunaan Sistem One Way: Perubahan Fungsi Lajur

Dalam sistem one way, pengemudi dituntut untuk memahami bahwa fungsi lajur kanan dan kiri telah bergeser dibandingkan dengan sistem normal. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan aliran lalu lintas saat volume kendaraan mencapai puncaknya. Pengemudi harus beradaptasi dengan aturan baru agar tidak menyebabkan kebingungan atau bahkan kecelakaan.

Selama sistem one way diterapkan, lajur sebelah kiri berfungsi sebagai jalur untuk mendahului kendaraan lain, sedangkan lajur kanan digunakan untuk kendaraan yang ingin melaju lebih lambat. Perubahan ini sangat berbeda dengan pola berkendara sehari-hari, di mana biasanya kendaraan lebih cepat menggunakan lajur kanan. Oleh karena itu, pengemudi harus waspada dan tidak mengikuti kebiasaan lama. Informasi ini disampaikan langsung oleh Dirgakkum Korlantas Polri, Brigjen Pol Slamet Santoso, yang menekankan pentingnya kesadaran terhadap aturan baru tersebut.

Keselamatan Berkendara dalam Jarak Panjang

Tidak hanya memahami sistem one way, pengemudi juga diminta untuk menjaga aspek-aspek keselamatan lainnya selama melakukan perjalanan jauh. Ini termasuk menjaga kondisi kendaraan agar tetap prima serta memastikan bahwa pengemudi sendiri berada dalam kondisi fisik yang baik. Dengan cara ini, risiko kecelakaan dapat diminimalkan.

Menjaga kondisi kendaraan berarti secara rutin memeriksa ban, oli, rem, dan komponen lainnya yang penting untuk operasional kendaraan. Sementara itu, pengemudi harus memperhatikan kesehatan tubuh dengan cukup istirahat dan tidak mengemudi dalam keadaan lelah. Menurut Direktorat Gakkum Korlantas Polri, faktor-faktor seperti ini sangat berpengaruh pada keselamatan perjalanan, terutama ketika volume kendaraan meningkat drastis selama musim mudik. Oleh karena itu, kesadaran diri dan persiapan yang matang menjadi elemen krusial bagi setiap pemudik.

More Stories
see more