Pertarungan babak kedua antara Indonesia dan Australia memperlihatkan permainan yang penuh dinamika. Setelah jeda, pelatih timnas Indonesia melakukan pergantian strategis dengan menurunkan Eliano Reijnders menggantikan Rafael Struick. Sementara itu, Australia juga melakukan beberapa perubahan untuk mempertahankan dominasi mereka di lapangan. Dengan skor 4-0 yang sudah ada sejak awal babak kedua, atmosfer pertandingan semakin memanas. Para pemain Indonesia berusaha keras untuk mencari celah guna meraih gol penyemangat.

Perubahan taktis terus dilakukan oleh kedua tim demi memperbaiki performa masing-masing. Pada menit ke-61, Sandy Walsh yang baru saja masuk harus kembali keluar akibat cedera, digantikan oleh Rizky Ridho. Selain itu, Kevin Diks mulai menunjukkan kemampuan dalam mengontrol jalannya permainan dari tengah lapangan setelah posisi Mees Hilgers ditarik keluar lebih awal karena cedera. Meski begitu, upaya Indonesia untuk membalikkan keadaan masih belum cukup signifikan hingga Jackson Irvine berhasil menambah keunggulan Australia lewat sundulan pada menit ke-90.

Gol perdana Ole Romeny pada menit ke-78 menjadi sorotan penting dalam pertandingan ini. Gol tersebut membuktikan bahwa meskipun menghadapi tekanan besar, semangat juang para pemain muda Indonesia tetap menyala. Ini menunjukkan bahwa kerja keras dan dedikasi dapat memberikan hasil meskipun kondisi tampak mustahil. Pertandingan ini mengajarkan kepada kita semua tentang pentingnya tidak menyerah sampai detik terakhir dan selalu berusaha maksimal dalam setiap situasi, baik di bidang olahraga maupun kehidupan sehari-hari.