Showbiz
Petualangan Musikal David Bowie: Dari Ziggy Stardust hingga Era Eksperimental
2025-04-17

Artis legendaris David Bowie memulai perjalanan musik profesionalnya pada tahun 1963, meskipun kesuksesan besar pertamanya baru diraih enam tahun kemudian melalui lagu "Space Oddity". Lagu ini, yang awalnya nyaris dibuang, membuka jalan bagi Bowie untuk menarik perhatian dunia internasional. Popularitasnya mencapai puncak di awal dekade 1970-an dengan sosok alter ego flamboyan bernama Ziggy Stardust, yang menghadirkan simbol kuat dari gerakan glam rock. Selain itu, Bowie terus berevolusi dalam karakter dan gaya musikalnya, mulai dari "plastic soul" pada tahun 1975 hingga eksperimen elektronik bersama Brian Eno di Berlin Trilogy. Di era 1980-an, ia mencapai puncak kesuksesan komersial dengan album Let's Dance dan kolaborasi ikonik seperti "Under Pressure" bersama Queen.

Pada akhir tahun 1960-an, seorang seniman muda bernama David Bowie mulai menunjukkan bakat luar biasanya dalam dunia musik. Meski karier profesionalnya dimulai pada tahun 1963, kiprah Bowie belum banyak dikenal hingga tahun 1969, ketika lagu "Space Oddity" menjadi fenomena global. Awalnya, lagu tersebut sempat dipertanyakan relevansinya, namun justru menjadi kunci masuk bagi Bowie ke panggung internasional.

Masuk ke dekade berikutnya, Bowie membawa revolusi besar dalam industri musik dengan sosok fiktif Ziggy Stardust. Album The Rise and Fall of Ziggy Stardust and the Spiders from Mars (1972) serta singel "Starman" menjadikan Bowie sebagai tokoh sentral dalam perkembangan glam rock. Gaya musikalnya yang unik, provokatif, dan artistik membuatnya menjadi simbol perubahan dalam dunia seni musik.

Berkat semangat inovasi, Bowie tidak berhenti pada satu genre saja. Pada tahun 1975, ia merilis "Young Americans", sebuah proyek yang disebutnya sebagai "plastic soul". Lagu ini menggabungkan elemen R&B dan funk, membawa suara baru ke dalam karya Bowie. Single "Fame" dari album ini bahkan menjadi hit pertamanya di Amerika Serikat.

Kerjasama dengan produser visioner Brian Eno pada pertengahan 1970-an menghasilkan tiga album monumental yang dikenal sebagai Berlin Trilogy. Album Low, "Heroes", dan Lodger menandai eksplorasi mendalam Bowie ke dalam genre elektronik dan eksperimental. Ketiga album tersebut tetap diingat sebagai tonggak penting dalam sejarah musik modern.

Dekade 1980-an melihat Bowie mencapai puncak popularitas secara komersial. Album Let’s Dance (1983) membawa sukses besar di pasar global, sementara single seperti "Ashes to Ashes" menunjukkan eksplorasi konstan Bowie dalam berbagai genre. Kolaborasinya dengan band rock Inggris Queen pada lagu "Under Pressure" juga menjadi salah satu momen paling berkesan dalam karier musiknya.

Perjalanan David Bowie melalui dunia musik adalah bukti bahwa inovasi dan transformasi dapat menghasilkan dampak luar biasa. Setiap langkahnya, dari alter ego Ziggy Stardust hingga eksplorasi genre baru, menunjukkan betapa besar pengaruhnya terhadap perkembangan musik kontemporer. Melalui kerja keras dan kreativitas tanpa batas, Bowie berhasil meninggalkan warisan abadi yang terus menginspirasi generasi selanjutnya.

More Stories
see more