Di momen Lebaran, selain berkumpul bersama keluarga, berbagai hidangan lezat menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi. Giring Ganesha dan Cynthia Riza, pasangan selebriti ternama, juga memiliki kebiasaan unik dalam menyuguhkan kuliner spesial di hari raya. Di sisi keluarga Cynthia, hidangan seperti opor ayam, sayur labu siam hingga petai menjadi favorit. Sementara itu, keluarga Giring lebih dikenal dengan rendang andalannya yang berasal dari warisan budaya Padang.

Giring mengungkapkan bahwa perbedaan menu ini mencerminkan kekayaan budaya Indonesia. Dari rumah Cynthia, masyarakat dapat menikmati sajian khas Betawi, sedangkan di rumah Giring, cita rasa Minang menjadi sorotan utama. Kedua menu tersebut tidak hanya memperkuat hubungan keluarga tetapi juga menjaga identitas budaya mereka tetap lestari.

Keragaman Menu Lebaran di Rumah Cynthia

Dalam tradisi Lebaran di keluarga Cynthia, variasi masakan menjadi daya tarik tersendiri. Mulai dari opor ayam yang gurih hingga sayur labu siam yang segar, setiap hidangan diracik dengan penuh cinta. Selain itu, aroma kuat pete yang khas turut memperkaya rasa santapan hari raya ini.

Berkat sentuhan dapur yang istimewa, keluarga Cynthia selalu berhasil menghadirkan suasana hangat melalui hidangan-hidangan tradisional. Opor ayam, sebagai salah satu menu wajib, biasanya disajikan dengan nasi putih yang masih hangat. Sayur labu siam dipadukan dengan bumbu rempah yang membuatnya semakin nikmat. Tak lupa, petai hadir sebagai pelengkap rasa pedas gurih yang sangat disukai oleh anggota keluarga. Semua bahan-bahan ini dipilih secara teliti untuk memastikan kelezatan maksimal saat disantap bersama.

Prestise Rendang dalam Tradisi Keluarga Giring

Di sisi lain, keluarga Giring memiliki kebanggaan tersendiri pada rendang, sebuah masakan ikonik dari Sumatera Barat. Menurut Giring, rendang buatan ibunya dianggap sebagai yang terbaik di dunia karena proses pembuatannya yang panjang dan penuh ketelitian. Setiap potongan daging direndam dalam bumbu rempah selama berjam-jam hingga benar-benar meresap sempurna.

Rendang menjadi simbol persatuan keluarga Giring di hari raya. Proses memasaknya yang membutuhkan waktu lama mencerminkan nilai kesabaran dan kebersamaan dalam keluarga. Selain itu, cita rasa pedas manis yang khas dari rendang ini juga membawa cerita tentang akar budaya Minang yang kuat. Bagi Giring dan keluarganya, menyantap rendang bukan hanya soal kenikmatan lidah, tetapi juga cara untuk melestarikan identitas budaya mereka di tengah modernisasi yang semakin pesat.