Penggemar olahraga mungkin mengenal Tantan Dzalikha sebagai mantan pemain sepak bola dari Persib Bandung. Namun, dalam sebuah kesempatan terbaru, sosok ini menunjukkan minatnya pada dunia bulutangkis. Ia memberikan dukungan penuh kepada penyelenggara turnamen bulutangkis Bupati Sumedang Open 2025. Acara ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi bagi para atlet bulutangkis, tetapi juga diharapkan menjadi platform untuk mencari bakat-bakat baru yang dapat membanggakan Indonesia di kancah internasional.

Meskipun lebih dikenal karena keterlibatannya dalam sepak bola, Tantan ternyata memiliki rasa cinta mendalam terhadap bulutangkis. Saat berada di GOR Tadjimalela, Sumedang, ia menyampaikan apresiasi atas pentingnya acara semacam ini dalam pengembangan olahraga di Jawa Barat dan secara nasional. Menurutnya, turnamen seperti ini bisa menjadi langkah besar dalam menggali potensi atlet lokal maupun internasional.

Dalam diskusi singkat, Tantan menekankan pentingnya menjadikan turnamen ini sebagai agenda tahunan. Ini bertujuan untuk memperluas jangkauan ke daerah lain, sehingga lebih banyak talenta muda dapat dimunculkan. Selain itu, antusiasme peserta dari berbagai wilayah, termasuk luar Pulau Jawa, menunjukkan betapa signifikannya peran acara ini dalam memotivasi generasi muda.

Semangat kompetitif yang ditunjukkan oleh para peserta menjadi sorotan utama. Hal ini mencerminkan bagaimana turnamen ini mampu menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung pertumbuhan bakat muda di bidang bulutangkis. Tantan yakin bahwa dengan dukungan yang tepat, atlet-atlet muda tersebut dapat berkembang menjadi pemain profesional yang unggul.

Tantan Dzalikha percaya bahwa upaya ini bukan hanya tentang memenangkan pertandingan, melainkan juga tentang membangun fondasi kuat untuk masa depan olahraga di Indonesia. Dengan harapan bahwa turnamen ini akan terus berkembang, ia optimistis bahwa banyak nama baru akan muncul dan membawa kehormatan bagi bangsa. Keberlanjutan acara ini di berbagai daerah diharapkan dapat memperkuat ekosistem olahraga nasional.