Pada akhir pekan ini, kota Prabumulih akan menjadi saksi dari sebuah momen istimewa dalam dunia musik dangdut. Indosiar, stasiun televisi yang terkenal dengan program pencarian bakatnya, menggelar audisi offline untuk D’Academy 7. Acara ini memberikan kesempatan bagi para pecinta dangdut untuk menunjukkan potensi mereka secara langsung di hadapan juri profesional. Kehadiran Lady Rara sebagai salah satu juri menambah semarak acara ini. Ini adalah langkah penting bagi mereka yang ingin mewujudkan impian menjadi penyanyi dangdut profesional.
Detail Audisi di Kota Prabumulih
Pada hari Minggu tanggal 27 April 2025, Gedung Kesenian Rumah Dinas Walikota Prabumulih akan berubah menjadi panggung besar bagi para calon bintang dangdut. Acara ini tidak hanya sekadar audisi, tetapi juga simbol dari upaya Indosiar untuk mencari talenta-talenta baru dari seluruh penjuru Indonesia. Dalam rangkaian audisi offline yang diadakan di lima kota besar, Prabumulih dipilih sebagai salah satu lokasi strategis untuk memastikan aksesibilitas bagi peserta dari daerah tersebut.
Dengan kehadiran juri-juri ternama seperti Lady Rara, audisi ini tidak hanya menjadi ajang seleksi bakat tetapi juga pembelajaran bagi para peserta. Mereka bisa mendapatkan umpan balik langsung dari artis-artis besar yang pernah melalui proses serupa. Peluang ini dibuka bagi individu yang berusia antara 14 hingga 23 tahun dan memiliki kemampuan menyanyi dangdut atau melayu. Peserta diberi kesempatan untuk tampil secara langsung tanpa batasan teknologi internet yang seringkali menjadi kendala bagi sebagian orang.
Direktur SCM, Harsiwi Achmad, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan inovasi setelah dua musim audisi D’Academy dilakukan sepenuhnya secara online. Adanya audisi offline kali ini bertujuan untuk memberikan ruang lebih luas kepada masyarakat yang memiliki keterbatasan teknologi namun penuh dengan bakat luar biasa.
Di tengah suasana musim semi yang hangat, Gedung Kesenian akan dipenuhi oleh harapan-harapan baru dari generasi muda yang siap menunjukkan kemampuan mereka. Acara ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang inspirasi dan motivasi bagi semua peserta untuk berkembang.
Sebagai jurnalis, saya merasa terinspirasi oleh upaya Indosiar untuk memberikan kesempatan yang lebih inklusif kepada masyarakat luas. Melalui audisi offline ini, mimpi-mimpi para pemuda bisa menjadi nyata tanpa harus bergantung pada fasilitas teknologi yang mungkin belum tersedia di beberapa wilayah. Selain itu, kehadiran juri-juri berpengalaman seperti Lady Rara memberikan nilai tambah bagi peserta, karena mereka bisa belajar langsung dari figur-figur yang telah sukses di industri musik dangdut. Semoga acara ini dapat membawa banyak cerita sukses bagi para peserta dan menjadi tonggak pengembangan seni dangdut di Indonesia.