Dunia tinju kini dipenuhi spekulasi setelah Saul Canelo Alvarez membuat pernyataan kontroversial tentang rival potensialnya, David Benavidez. Meskipun penggemar sangat antusias untuk melihat pertarungan ini, Alvarez tetap teguh pada pendiriannya bahwa Benavidez belum cukup berkualitas untuk menghadapinya.
Pernyataan Alvarez yang menyebut Benavidez "bukan siapa-siapa" memicu reaksi beragam di kalangan penggemar tinju. Banyak yang merasa bahwa sikap Alvarez terlalu sombong, namun ada juga yang mendukung keputusan tersebut dengan alasan strategis. Alvarez sendiri menegaskan bahwa dia hanya ingin bertarung dengan petinju-petinju yang memiliki prestasi besar di level internasional.
Melalui wawancara dengan Brian Mazique dari FightHype, Alvarez menjelaskan bahwa cara bicara Benavidez terkesan angkuh dan tidak hormat. Menurutnya, Benavidez belum mencapai apa pun dalam karier tinjunya dan bahkan bukan seorang juara dunia. Sikap Alvarez ini seolah menjadi indikator bahwa ia lebih memilih lawan-lawan yang memiliki reputasi kuat dan dapat meningkatkan nilai pertandingannya di mata publik.
David Benavidez adalah salah satu nama besar di kelas menengah super, dengan serangkaian kemenangan signifikan atas Caleb Plant, Demetrius Andrade, Oleksandr Gvozdyk, dan David Morrell Jr. Namun, Alvarez tampaknya memiliki standar yang berbeda dalam memilih lawan. Baginya, status sebagai juara dunia adalah syarat utama sebelum mempertimbangkan sebuah pertarungan.
Bahkan, beberapa analis tinju menyoroti bahwa Benavidez telah naik ke kelas berat ringan akhir tahun 2024, sebagian karena ketidakmampuannya untuk mendapatkan kesempatan melawan Alvarez. Faktor lain yang mungkin memengaruhi keputusan Alvarez adalah hubungan kerja sama bisnis mereka dengan promotor yang berbeda. Hal ini membuat negosiasi pertarungan menjadi lebih kompleks daripada sekadar soal kemampuan teknis.
Saat ini, Alvarez sedang mempersiapkan diri untuk melawan William Scull, seorang juara dunia yang dijadwalkan bertanding pada tanggal 5 Mei. Berbeda dengan sikap dinginnya terhadap Benavidez, Alvarez memberikan apresiasi tinggi kepada Scull. Menurut Alvarez, Scull adalah petinju dengan kualitas luar biasa yang memiliki kemampuan menggunakan ruang ring secara efektif serta pukulan jab yang kuat.
Keputusan Alvarez untuk memilih Scull sebagai lawan berikutnya menunjukkan bahwa ia tidak hanya mempertimbangkan aspek popularitas atau tantangan fisik, tetapi juga elemen-elemen seperti strategi pertarungan dan potensi peningkatan citra diri. Dengan kata lain, Alvarez lebih memilih pertarungan yang dapat memberikan manfaat maksimal baik secara profesional maupun finansial.
Di balik semua argumen yang disampaikan Alvarez, ada dugaan bahwa keputusan ini mungkin didorong oleh faktor pribadi. Alvarez pernah mengalami insiden tes narkoba positif pada tahun 2018, yang menjadi bahan ejekan bagi beberapa lawan sebelumnya seperti Caleb Plant dan Gennady Golovkin. Benavidez, meskipun tidak secara langsung menyentuh isu tersebut, sering kali menunjukkan sikap tidak hormat yang mungkin membuat Alvarez enggan untuk melawannya.
Lebih jauh lagi, Alvarez menyatakan bahwa di tahap karier saat ini, ia memiliki kebebasan untuk memilih pertarungan sesuai dengan keinginannya. Pendekatan ini menunjukkan bahwa Alvarez lebih fokus pada pencapaian target-target pribadi dan profesional daripada sekadar memenuhi permintaan pasar atau ekspektasi penggemar.