Gaya Hidup
Beberapa Tokoh Istana Bebas Melintasi Batas Tanpa Paspor
2025-03-05

Dalam dunia perjalanan internasional, paspor biasanya menjadi dokumen wajib. Namun, ada sejumlah individu dengan status istimewa yang dapat bepergian ke luar negeri tanpa perlu membawa paspor. Berdasarkan informasi yang diperoleh, hanya tiga orang di seluruh dunia memiliki hak istimewa ini. Mereka adalah pemimpin tertinggi dari dua negara maju: Raja Charles III dari Inggris dan Kaisar Naruhito beserta Permaisuri Masako dari Jepang. Dokumen khusus yang mereka bawa bukanlah paspor biasa, melainkan surat izin khusus yang memungkinkan mereka untuk menyeberang batas tanpa hambatan.

Kebijakan Istimewa untuk Pemimpin Negara

Pada suatu hari musim semi, di London dan Tokyo, terdapat aturan unik yang mengatur perjalanan internasional bagi anggota tertentu dari keluarga kerajaan. Di Inggris, Raja Charles III tidak perlu membawa paspor saat melakukan kunjungan resmi ke luar negeri. Sebaliknya, ia membawa surat izin khusus yang dikeluarkan atas nama pribadinya. Surat tersebut mencantumkan permintaan agar semua otoritas berwenang memberikan akses bebas kepada pembawa surat serta perlindungan yang diperlukan.

Sir Clive Alderton, sekretaris pribadi Raja Charles, telah dipercaya untuk menangani proses ini sejak tahun 2006. Sedangkan di Jepang, sebuah dokumen resmi dari Kementerian Luar Negeri pada tanggal 10 Mei 1971 menjelaskan bahwa penerbitan paspor untuk Kaisar atau Permaisuri akan sangat tidak pantas. Dokumen tersebut juga menekankan bahwa Kaisar tidak boleh menjalani prosedur imigrasi seperti warga negara biasa.

Berbeda dengan Raja Charles, Permaisuri Camilla harus tetap menggunakan paspor diplomatik. Begitu pula dengan anggota keluarga Kekaisaran Jepang lainnya, termasuk Putra Mahkota dan putri-putri, yang tetap mendapatkan paspor diplomatik.

Dari perspektif jurnalis, kebijakan ini mencerminkan martabat tertinggi yang diberikan kepada pemimpin tertentu dalam sistem monarki. Hal ini juga menunjukkan bagaimana protokol kenegaraan dapat memberikan pengecualian khusus bagi individu dengan posisi tertentu. Meski demikian, penting untuk memahami bahwa hak istimewa semacam ini tetap dibatasi dan hanya diberikan kepada segelintir orang yang memiliki tanggung jawab besar dalam masyarakat.

More Stories
see more