Pengembangan jaringan perbankan syariah Indonesia semakin menunjukkan dinamika positif di kancah global. Bank Syariah Indonesia (BSI) berencana memperluas kehadirannya dengan membuka cabang baru di Jeddah, Arab Saudi pada tahun 2026. Menurin Erick Thohir, Menteri BUMN, langkah ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat posisi BSI sebagai pelaku utama di sektor keuangan syariah internasional. Izin operasional yang telah diperoleh dari otoritas Arab Saudi mencerminkan komitmen kuat terhadap kolaborasi ekonomi antara kedua negara.
Dalam strategi pendanaan jangka panjangnya, BSI juga merancang rencana penerbitan sukuk berkelanjutan pada awal tahun 2025. Bob Tyasika Ananta, Pelaksana Tugas Direktur Utama BSI, menjelaskan bahwa emisi sukuk ini bertujuan untuk mendukung berbagai proyek pembangunan berkelanjutan. Meskipun jumlah nominal diperkirakan mencapai Rp 3 triliun, realisasinya akan disesuaikan dengan kondisi pasar saat peluncuran. Langkah ini menunjukkan fleksibilitas dan adaptasi BSI terhadap dinamika ekonomi global.
Kehadiran BSI di Jeddah dan rencana penerbitan sukuk menegaskan upaya Indonesia untuk memperluas jejak ekonomi syariah di tingkat internasional. Melalui inisiatif tersebut, bank ini tidak hanya memperkuat infrastruktur keuangan syariah tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi inklusif. Dengan langkah-langkah ini, Indonesia semakin mengukuhkan diri sebagai pemimpin sektor keuangan syariah dunia.