Dalam dua hari berturut-turut, Indonesia mengalami kecelakaan lalu lintas yang menewaskan puluhan orang. Peristiwa ini memicu sorotan terhadap sistem transportasi nasional dan mendorong desakan mendesak untuk reformasi menyeluruh. Wakil Ketua Komisi V DPR dari Fraksi PKB, Syaiful Huda, menyoroti perlunya pendekatan holistik dalam menangani masalah keselamatan di sektor transportasi.

Syaiful Huda juga menekankan pentingnya penerapan regulasi serta pengawasan yang lebih ketat terhadap kendaraan niaga dan pariwisata. Menurutnya, langkah proaktif harus dilakukan untuk mencegah kecelakaan serupa di masa depan.

Pentingnya Pendekatan Holistik dalam Sistem Transportasi

Kecelakaan beruntun yang terjadi di Sumatera Barat dan Jawa Tengah menunjukkan adanya kelemahan fundamental dalam sistem transportasi nasional. Syaiful Huda menegaskan bahwa solusi tidak hanya dapat ditemukan melalui tindakan reaktif setelah peristiwa terjadi, tetapi memerlukan evaluasi menyeluruh mulai dari regulasi hingga kualitas tenaga pengemudi.

Menurut analisis Huda, faktor-faktor seperti kelalaian dalam pemeliharaan kendaraan dan kurangnya pengawasan menjadi penyebab utama kecelakaan tersebut. Ia menyerukan agar semua elemen terkait duduk bersama guna merumuskan kebijakan yang efektif dan berkelanjutan. Dengan pendekatan yang mencakup aspek regulasi, operasional, dan standar keselamatan, harapannya adalah menciptakan lingkungan transportasi yang lebih aman bagi masyarakat luas.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa keselamatan jalan bukan sekadar tanggung jawab pemerintah atau pengguna jalan individu, tetapi merupakan tanggung jawab kolektif semua pihak. Regulasi yang ada, seperti PP Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan, harus ditegakkan dengan baik. Selain itu, undang-undang terkait keselamatan lalu lintas perlu didukung oleh implementasi yang kuat di tingkat lapangan. Pemerintah harus hadir sebagai pengendali utama yang memastikan setiap kendaraan laik jalan sesuai standar teknis dan keselamatan.

Penguatan Pengawasan dan Penegakan Hukum Keselamatan Transportasi

Melalui desakan kepada Kementerian Perhubungan, Huda menekankan perlunya penguatan pengawasan terhadap kendaraan niaga dan pariwisata. Proses uji kir serta sertifikasi laik jalan harus dilakukan secara transparan dan akuntabel, bukan sekadar formalitas. Ia menegaskan bahwa pelanggaran terhadap aturan keselamatan tidak boleh ditoleransi demi menjaga nyawa rakyat.

Untuk mencapai target zero accident, sosialisasi keselamatan lalu lintas harus dilakukan secara masif dan berkelanjutan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan dalam beraktivitas di jalan raya. Selain itu, penindakan tegas terhadap pelanggaran menjadi salah satu elemen penting dalam mencegah kecelakaan. Huda menyarankan agar pemerintah membentuk tim khusus yang fokus pada evaluasi dan penegakan hukum di bidang transportasi.

Lebih dari sekadar perbaikan parsial, momentum ini harus dimanfaatkan sebagai titik balik untuk melakukan pembenahan sistem transportasi secara menyeluruh. Pemerintah diharapkan dapat menjadi penggerak utama dalam mereformasi sistem yang telah lama membutuhkan perubahan signifikan. Dengan komitmen bersama dari semua pihak, harapannya adalah terciptanya sistem transportasi yang lebih aman, efisien, dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia.