Pengendapan mineral dalam tubuh dapat mengganggu fungsi organ vital seperti ginjal. Gangguan ini, yang dikenal sebagai batu ginjal, terjadi ketika garam serta mineral membentuk kristal kecil di dalam sistem kemih. Ketidakseimbangan cairan tubuh menjadi salah satu penyebab utama munculnya kondisi ini. Selain itu, pola hidup yang tidak sehat, termasuk minimnya konsumsi air bersih dan aktivitas fisik, berperan besar dalam meningkatkan risiko terbentuknya batu tersebut.
Gangguan ini kerap kali menunjukkan tanda-tanda fisik yang cukup jelas. Salah satunya adalah rasa sakit saat buang air kecil, yang bisa disertai dengan perubahan warna urine menjadi merah atau memiliki tekstur berpasir. Menurut pakar urologi, Dr. Hilman Hadiansyah, gejala lain yang sering dilaporkan adalah nyeri pada bagian pinggang atau perut samping, yang kadang menjalar hingga ke daerah pangkal paha. Jika batu bertambah besar, sumbatan yang ditimbulkannya dapat menyebabkan rasa sakit yang sangat hebat, bahkan memicu keringat dingin dan mual.
Pentingnya penanganan tepat waktu untuk batu ginjal tidak bisa diabaikan. Kondisi ini, jika dibiarkan tanpa pengobatan, dapat berkembang menjadi masalah serius seperti infeksi saluran kemih atau bahkan gagal ginjal. Dalam kasus yang lebih parah, pasien mungkin memerlukan prosedur medis lanjutan seperti cuci darah untuk membantu membersihkan racun dari darah. Oleh karena itu, gaya hidup sehat dengan asupan cairan yang cukup dan kontrol diet yang baik menjadi langkah penting untuk mencegah komplikasi serius akibat batu ginjal.