Pengumuman besar terkait sepak bola Indonesia baru-baru ini menarik perhatian banyak pihak. Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) secara resmi menyatakan minatnya untuk menjadi tuan rumah babak final kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 di wilayah Asia. Ide ini dilontarkan oleh pimpinan tertinggi PSSI, Erick Thohir, pada acara peluncuran fasilitas olahraga baru yang bertujuan meningkatkan performa pesepakbola muda dan profesional Indonesia. Dengan adanya kesempatan ini, harapan pun semakin besar bahwa Indonesia dapat mencatat sejarah sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang menggelar acara serupa.

Kesuksesan dalam memperoleh hak tuan rumah sangat bergantung pada hasil positif dari dua laga penting yang akan datang. Pertandingan melawan China dan Jepang pada bulan Juni 2025 menjadi momen penentu bagi nasib Timnas Indonesia di babak ketiga kualifikasi. Enam tim terbaik dari babak sebelumnya akan ditempatkan ke dalam dua grup untuk bersaing memperebutkan tiket langsung menuju Piala Dunia 2026. Sistem baru yang diperkenalkan oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), yang memungkinkan negara anggota menjadi tuan rumah, memberikan dorongan besar bagi Indonesia. Namun, tantangan tetap ada dengan persaingan sengit dari negara-negara seperti Arab Saudi dan China.

Prestasi di lapangan menjadi faktor utama yang menentukan apakah mimpi Indonesia dapat terwujud. Erick Thohir menekankan perlunya fokus pada hasil akhir di babak ketiga sebelum berbicara lebih jauh tentang rencana menjadi tuan rumah babak final. Keberhasilan meraih posisi tiga besar di Grup C akan membuka pintu lebar bagi Indonesia untuk maju ke tahap selanjutnya. Dukungan penuh dari para suporter serta persiapan matang di balik layar diyakini akan menjadi kunci kesuksesan dalam upaya ini. Melalui langkah-langkah strategis, Indonesia tidak hanya bermimpi untuk berpartisipasi di kancah internasional tetapi juga ingin menunjukkan kepada dunia bahwa negara ini siap menjadi bagian dari sejarah baru dalam dunia sepak bola global.