Penurunan suku bunga oleh bank-bank sentral global, termasuk Indonesia, membuka peluang baru bagi aliran dana asing ke pasar keuangan Tanah Air. Situasi ini menciptakan daya tarik yang lebih besar bagi investor internasional terhadap pasar berkembang seperti Indonesia. Manajer investasi memanfaatkan situasi ini dengan melakukan pembelian saham blue chip yang telah mengalami penurunan harga namun masih memiliki potensi laba tinggi. Reksa dana pendapatan tetap fokus pada obligasi pemerintah jangka panjang untuk mengantisipasi kenaikan harga akibat penurunan suku bunga.
Saat inflasi menurun, kemungkinan bank-bank sentral, termasuk Bank Indonesia (BI), akan memangkas suku bunga semakin besar. Ini berdampak positif pada pasar keuangan Indonesia, yang menjadi lebih menarik bagi investor global. Penurunan suku bunga membuat investasi di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, menjadi lebih menguntungkan dibandingkan dengan pasar maju yang mungkin menawarkan imbal hasil lebih rendah.
Gejolak ekonomi global saat ini memberikan kesempatan bagi manajer investasi untuk melakukan aksi beli saham-saham unggulan yang sebelumnya mahal namun kini telah mengalami diskon signifikan. Saham-saham ini dipandang sebagai investasi berpotensi tinggi karena memiliki fundamental yang kuat dan prospek pertumbuhan yang baik. Dengan strategi ini, para manajer investasi dapat meraih keuntungan maksimal saat kondisi pasar mulai pulih.
Berbeda dengan aksi beli saham, reksa dana pendapatan tetap memilih strategi yang lebih konservatif. Mereka tetap fokus pada obligasi pemerintah jangka panjang untuk mengantisipasi perubahan suku bunga. Obligasi jenis ini cenderung stabil dan memberikan imbal hasil yang dapat diandalkan dalam jangka waktu yang lebih lama. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas portofolio dan meminimalkan risiko fluktuasi harga.
Dengan pendekatan ini, reksa dana pendapatan tetap dapat memanfaatkan kenaikan harga obligasi yang biasanya terjadi ketika suku bunga turun. Para pengelola dana ini juga dapat melakukan diversifikasi portofolio mereka dengan memilih obligasi dari berbagai sektor dan durasi yang berbeda. Strategi ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan keuntungan maksimal sambil tetap menjaga tingkat risiko yang wajar. Dalam situasi gejolak ekonomi global, pendekatan konservatif ini memberikan keamanan dan stabilitas bagi investor.