Showbiz
Kasus Dugaan KDRT: Ratu Meta Melibatkan Saksi untuk Mendukung Laporannya
2025-04-07

Pedangdut terkenal, Ratu Meta, memperkuat tuduhan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilaporkannya dengan melibatkan dua saksi. Keduanya diperiksa di Polres Metro Jakarta Timur pada hari Senin (7/4/2025). Kuasa hukumnya, Machi Ahmad, menjelaskan bahwa para saksi ini memiliki pengalaman langsung terkait insiden tersebut, baik sebagai pelihat maupun korban dari tindakan suaminya, Yogi Rinaldi.

Detail Peristiwa dan Pemeriksaan Saksi

Dalam suasana musim semi sejuk ibu kota, kasus dugaan KDRT yang melibatkan pasangan selebriti semakin berkembang. Ratu Meta, bersama kuasa hukumnya, Machi Ahmad, membawa dua individu penting untuk mendukung laporan resmi terhadap suaminya. Proses pemeriksaan berlangsung selama sekitar tiga jam di Polres Metro Jakarta Timur.

Saksi pertama adalah seorang teknisi AC, yang secara tidak sengaja menyaksikan insiden kekerasan. Ia mengungkapkan detail tentang situasi yang menegangkan saat bekerja di rumah tersebut. Sementara itu, saksi kedua, seorang teknisi aki, juga mengaku menjadi korban ancaman fisik dari Yogi Rinaldi. Selain itu, ada informasi tambahan dari seorang asisten rumah tangga (ART), yang mendengar serta menyaksikan peristiwa tersebut.

Machi Ahmad menjelaskan bahwa polisi menanyakan lebih dari 20 pertanyaan kepada setiap saksi untuk memastikan validitas keterangan mereka. Setiap detail, mulai dari apa yang didengar hingga apa yang dilihat, menjadi bagian penting dalam proses penyidikan ini.

Dengan adanya keterlibatan saksi-saksi ini, harapan besar muncul bagi pihak kepolisian untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang kejadian yang disorot.

Berita ini memberikan sorotan mendalam pada isu kekerasan dalam rumah tangga di kalangan masyarakat luas, termasuk lingkaran selebriti.

Sebagai seorang pembaca atau jurnalis, kita bisa belajar banyak dari kasus ini. Pertama, penting untuk menyadari bahwa KDRT bukan hanya masalah keluarga tetapi juga persoalan sosial yang membutuhkan intervensi serius dari berbagai pihak. Kasus ini juga menunjukkan bahwa tak ada batasan status sosial dalam soal kekerasan—siapa pun bisa menjadi korban maupun pelaku.

Langkah Ratu Meta untuk melibatkan saksi menunjukkan pentingnya bukti konkret dalam mencari keadilan. Ini harus menjadi inspirasi bagi siapa saja yang menghadapi situasi serupa agar tidak ragu melaporkan kejahatan tersebut kepada otoritas terkait.

more stories
See more