Dalam perkembangan kasus pencabulan anak di bawah umur dan aborsi yang melibatkan Vadel Badjideh, Razman Nasution tegas menegaskan bahwa permohonan penangguhan penahanan tidak akan diberikan. Ia menjelaskan secara gamblang bahwa peluang untuk mendapatkan SP3 atau penangguhan hampir mustahil, terutama mengingat sifat delik aduan dalam kasus ini. Pernyataan tersebut mencerminkan ketegasan pihak berwenang dalam penanganan kasus-kasus serius yang melibatkan korban anak-anak.

Pernyataan Tegas Mengenai Penanganan Kasus

Pada suatu hari di tengah situasi yang tegang, Razman Nasution memberikan pernyataan tegas terkait permohonan penangguhan penahanan terhadap tersangka Vadel Badjideh. Dalam konteks hukum pidana, ia menekankan bahwa pengajuan semacam itu tidak memiliki dasar kuat untuk dikabulkan. Menurutnya, jika laporan oleh NM tetap berdiri, maka tidak ada celah untuk mengeluarkan SP3 atau membebaskan tersangka dari penahanannya. Selain itu, Razman juga menegaskan bahwa delik aduan hanya dapat dihentikan apabila pihak pelapor mencabut laporannya. Namun, dalam kasus ini, sifat delik umum membuat proses hukum harus berlanjut tanpa gangguan.

Di kantor kejaksaan setempat, Razman menyampaikan pandangannya dengan nada yang jelas dan lugas. Ia bahkan menggunakan metafora untuk menunjukkan betapa seriusnya sikapnya terhadap masalah ini, dengan menyatakan bahwa potongan tangannya lebih mungkin terjadi daripada pemberian SP3 sebelum Lebaran.

Perkembangan ini menunjukkan komitmen kuat terhadap penegakan hukum, terutama dalam kasus-kasus yang melibatkan kejahatan terhadap anak-anak.

Bagi para pembaca, kasus ini memberikan pelajaran penting tentang pentingnya perlindungan hukum bagi anak-anak serta keadilan yang tegas namun adil dalam sistem peradilan. Keputusan seperti ini menunjukkan bahwa meskipun ada tekanan dari berbagai pihak, prinsip hukum tetap menjadi pedoman utama dalam penanganan kasus-kasus sensitif seperti ini.