Pasangan ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy dan Pitha Haningtyas Mentari, harus menyerah di tangan Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin dari China dalam pertandingan perempat final Badminton Asia Championships 2025. Kekalahan ini menunjukkan bahwa masih ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pasangan Indonesia ini untuk bisa bersaing dengan tim unggulan dunia.
Dalam laga tersebut, Rinov/Pitha menghadapi tantangan besar dari lawan yang lebih dominan. Meskipun sempat menunjukkan performa baik di game kedua, mereka akhirnya tidak mampu mempertahankan momentum dan harus puas dengan kekalahan telak.
Rinov dan Pitha mengakui bahwa performa mereka pada pertandingan ini jauh dari harapan. Di game pertama, mereka langsung kewalahan melawan serangan kuat dari pasangan tuan rumah. Dominasi penuh dari Jiang/Wei membuat Rinov/Pitha hanya mampu mencetak skor rendah sepanjang pertandingan awal.
Sementara itu, game kedua berlangsung lebih ketat dibandingkan sebelumnya. Rinov/Pitha berhasil unggul di awal pertandingan dengan skor 3-0, namun mereka kehilangan kendali setelah interval. Kesalahan teknis dan kurangnya konsistensi menjadi faktor utama kegagalan mereka. Pitha menyatakan bahwa ini adalah pertemuan kelima mereka dengan Jiang/Wei, dan hasilnya tetap belum memuaskan seperti yang terjadi di Denmark Open tahun lalu.
Kelemahan strategi dan kontrol bola menjadi sorotan utama dalam analisis performa Rinov/Pitha. Pada game pertama, mereka tampak kesulitan membaca ritme permainan lawan, sehingga memberikan ruang besar bagi Jiang/Wei untuk mendominasi. Selain itu, kurangnya agresivitas dalam penyerangan juga menjadi masalah serius.
Di game kedua, meskipun mereka sempat unggul, Rinov/Pitha tidak mampu mempertahankan momentum tersebut. Setelah Wei/Ya Bang memimpin kembali usai interval, pasangan Indonesia mulai melakukan beberapa kesalahan teknis yang fatal. Hal ini mengindikasikan bahwa mereka masih perlu meningkatkan kualitas mental dan fisik agar dapat bersaing di level internasional. Menurut Rinov, salah satu aspek penting yang harus diperbaiki adalah pengurangan kesalahan sendiri, terutama pada situasi bola mudah.
Meskipun mengalami kekalahan, Rinov dan Pitha optimistis akan masa depan mereka sebagai pasangan ganda campuran. Dengan evaluasi mendalam terhadap performa mereka di Badminton Asia Championships 2025, mereka yakin dapat memperbaiki kelemahan yang ada dan merebut prestasi lebih baik di ajang berikutnya.
Pitha menyoroti pentingnya meningkatkan kapasitas individu serta kerja sama tim. Dia juga menekankan perlunya latihan intensif untuk memperkuat aspek konsistensi dalam permainan mereka.
Untuk meraih sukses di masa depan, Rinov/Pitha perlu fokus pada beberapa aspek penting. Pertama, mereka harus memperbaiki kemampuan membaca permainan lawan, terutama dalam situasi tekanan tinggi. Selain itu, pengembangan strategi ofensif dan defensif juga menjadi prioritas utama.
Rinov menambahkan bahwa mereka harus belajar dari kesalahan yang dilakukan selama pertandingan melawan Jiang/Wei. Dengan terus berlatih dan beradaptasi, mereka percaya dapat mengejar prestasi seperti Anthony Sinisuka Ginting yang telah mencatatkan sejarah baru untuk bulu tangkis Indonesia. Evaluasi ini akan menjadi dasar bagi perbaikan signifikan di masa mendatang.