Pelatih Mikel menghadapi tantangan besar dalam memanfaatkan sumber daya yang terbatas. Di tengah absennya beberapa pemain kunci, ia harus mengandalkan Nwaneri, Trossard, dan Sterling untuk melanjutkan performa tim. Situasi ini menuntut strategi baru dari Arteta, seiring dengan jadwal pertandingan yang padat. Tim ini perlu fokus pada Liga Inggris dan Liga Champions setelah tersingkir dari beberapa kompetisi lainnya. Prestasi Kai Havertz sebagai top skor tim menjadi tolak ukur penting bagi kontribusi Trossard.
Dalam suasana musim dingin yang mendekat, pelatih Mikel berada di ujung tanduk. Absennya beberapa pemain utama memaksa ia untuk merombak formasi. Nwaneri, Trossard, dan Sterling dipercaya membawa angin segar bagi skuad. Trossard ditugaskan mengambil alih peran penyerang yang sebelumnya ditempati oleh Kai Havertz, yang telah mencatatkan 15 gol dan lima assist. Dengan jadwal yang padat, Arteta harus berpikir keras untuk menjaga kebugaran para pemain sambil mempertahankan performa tim. Setelah keluar dari Carabao Cup dan Piala FA, fokus utama kini tertuju pada Liga Inggris dan Liga Champions.
Sebagai pengamat, situasi ini mengingatkan kita akan pentingnya kedalaman skuad dalam sepak bola modern. Ketika cedera atau hambatan lain muncul, tim yang memiliki opsi lebih banyak biasanya dapat bertahan lebih baik. Bagi Arsenal, tantangan ini adalah kesempatan untuk membuktikan bahwa mereka tidak hanya bergantung pada individu tetapi juga memiliki kekuatan kolektif yang solid. Ini juga menjadi ujian nyata bagi manajer Arteta dalam mengelola rotasi dan menjaga konsistensi performa tim.