Pada hari Selasa (25/3/2025), saham Bank Mandiri mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 6,73% menjelang akhir perdagangan. Lonjakan ini terjadi setelah adanya keputusan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk membagikan dividen sebesar 78% dari laba bersih perusahaan tahun buku 2024. Keputusan ini menarik minat investor karena yield dividen yang ditawarkan cukup tinggi, yaitu sekitar 10,45%. Selain itu, pemerintah sebagai pemegang mayoritas akan menerima dana dividen yang kemudian dikelola oleh Danantara.
Pada sore hari di Jakarta, tepatnya pada pukul 15.33, pasar saham menyaksikan peningkatan drastis pada saham Bank Mandiri. Dalam sesi tersebut, harga saham naik hingga 6,73%, mencapai Rp 4.760 per saham. Transaksi yang dilakukan sangat besar, dengan total nilai Rp 1,02 triliun dan melibatkan lebih dari 2,34 juta lot saham. Kenaikan ini dipicu oleh ekspektasi positif para investor terhadap hasil RUPS yang berlangsung hari itu.
Dalam rapat tersebut, salah satu keputusan penting adalah pembagian dividen sebesar 78% dari laba bersih perusahaan senilai Rp 43,5 triliun. Hal ini merupakan peningkatan signifikan dibandingkan rasio dividen sebelumnya yang hanya berkisar 60%. Investor pun antusias, mengingat yield dividen BMRI mencapai angka impresif yakni 10,45% berdasarkan harga penutupan sebelumnya di Rp 4.460 per saham. Saat ini, dengan harga terbaru Rp 4.760 per saham, yield dividen turun sedikit menjadi 9,79%, namun tetap menarik bagi banyak pelaku pasar.
Selain pembagian dividen, sisa laba sebesar Rp 12,27 triliun atau 22% dari laba bersih dialokasikan sebagai laba ditahan. Pemerintah sebagai pemegang saham utama mendapatkan dividen sebesar Rp 22,62 triliun, yang nantinya akan dikelola melalui lembaga baru bernama Danantara.
Keputusan ini memberikan dampak langsung terhadap performa saham BMRI di pasar modal, dengan lonjakan harga yang mencerminkan optimisme investor terhadap masa depan perusahaan.
Berita ini juga menunjukkan bahwa langkah-langkah strategis dari manajemen perusahaan dapat meningkatkan daya tarik investasi di pasar modal Indonesia.
Dividen yang lebih tinggi dan pengelolaan laba yang transparan membuktikan komitmen perusahaan terhadap para pemegang sahamnya.
Sebagai jurnalis, berita ini memberikan gambaran bagaimana kebijakan internal perusahaan dapat mempengaruhi dinamika pasar. Bagi pembaca, hal ini menunjukkan pentingnya memperhatikan perkembangan internal sebuah emiten ketika ingin melakukan investasi jangka panjang. Pengelolaan keuangan yang baik serta alokasi laba secara bijaksana dapat menjadi indikator pertumbuhan perusahaan di masa mendatang.