Klub legendaris Manchester United (MU) tengah menghadapi masa yang sulit di musim 2024/2025. Dengan kekalahan terbaru saat menjamu Wolverhampton, MU berada di ambang rekor memalukan dalam sejarah Premier League. Saat ini, mereka telah menelan 14 kekalahan, menyamai catatan buruk musim lalu di bawah asuhan Erik ten Hag. Dengan enam pertandingan tersisa, klub berpotensi memecahkan rekor paling banyak kalah dalam satu musim, bahkan melampaui statistik buruk dari era pra-Premier League pada tahun 1989/1990.
Situasi semakin genting bagi Setan Merah karena peluang untuk mencatatkan rekor negatif terus meningkat. Jika tren ini berlanjut hingga akhir musim, MU dapat melewati jumlah kekalahan tertinggi sepanjang sejarah kompetisi top Inggris, yaitu 16 kali kalah. Catatan tersebut diraih pada musim 1989/1990, jauh sebelum dimulainya era Premier League modern. Ini menjadi indikator betapa besar tantangan yang dihadapi oleh manajemen dan skuad MU saat ini.
Bermain di hadapan pendukung sendiri ternyata tidak memberikan keuntungan signifikan bagi tim asuhan Erik ten Hag. Faktor internal seperti performa pemain, strategi taktis, serta tekanan psikologis tampaknya mulai memengaruhi hasil pertandingan. Selain itu, tingginya ekspektasi dari para penggemar membuat situasi semakin rumit. Dengan sisa jadwal yang padat, MU harus bekerja ekstra keras agar tidak terjebak dalam sejarah kelam baru klub.
Pelajaran penting yang bisa diambil dari situasi ini adalah perlunya evaluasi mendalam terhadap struktur tim dan perencanaan musim depan. MU harus segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki performa, baik dari segi individu maupun kolektif. Jika tidak, risiko terusir dari posisi papan atas atau bahkan lebih buruk akan semakin nyata. Harapan masih ada, namun langkah-langkah drastis diperlukan untuk menghindari malapetaka lebih lanjut.
Ke depannya, Manchester United dihadapkan pada tantangan besar untuk bangkit dari keterpurukan ini. Mereka harus fokus pada peningkatan kualitas permainan dan strategi yang lebih adaptif. Langkah-langkah ini sangat krusial guna mencegah rekor buruk yang dapat merusak reputasi klub di kancah sepak bola Inggris maupun internasional. Semua pihak terkait perlu bersatu demi mengembalikan kejayaan klub yang pernah begitu dominan di masa lalu.