Karakter Benjamin 'Dex' Poindexter, lebih dikenal sebagai Bullseye, telah menjadi salah satu tokoh antagonis paling menonjol dalam seri Marvel tentang pahlawan super. Dikenal karena kemampuan mematikan dan kebencian mendalam terhadap sang pahlawan, karakter ini telah memberikan tantangan serius bagi Daredevil. Sejak pertama kali muncul, Bullseye telah berkembang menjadi sosok yang kompleks dengan latar belakang dan dinamika hubungan yang beragam.

Bullseye pertama kali diperkenalkan sebagai pembunuh bayaran dengan akurasi yang luar biasa. Namun, seiring waktu, cerita asal-usulnya mengalami perubahan signifikan. Dalam film produksi tahun 2003, ia digambarkan sebagai berasal dari Irlandia, sedangkan di serial Netflix, Bullseye awalnya adalah agen FBI sebelum bergeser menjadi pembunuh bayaran. Perubahan ini menambah kedalaman karakter yang sudah kompleks ini.

Dinamika antara Bullseye dan karakter lain juga menarik untuk diperhatikan. Selain konflik utamanya dengan Daredevil, Bullseye juga memiliki hubungan yang rumit dengan Punisher. Bahkan, dalam beberapa narasi, ia pernah bekerja sama dengan Deadpool dan menjadi mentor Funhouse. Hal ini menjadikan Bullseye sebagai karakter multifaset yang memiliki banyak sisi menarik.

Perjalanan Bullseye melalui berbagai adaptasi telah menunjukkan bahwa karakter ini tidak hanya dibentuk oleh keterampilannya yang mematikan, tetapi juga oleh interaksi dan pengalaman-pengalaman yang membentuk jati dirinya. Evolusi Bullseye menjadi musuh yang tak terduga dan kadang-kala sekutu menampilkan kompleksitas moral dan psikologis yang membuatnya tetap relevan dan menarik bagi para penggemar.