Warren Buffett, salah satu investor paling berpengaruh di dunia, memberikan panduan keuangan yang sederhana namun efektif bagi kelas menengah. Ia menekankan pentingnya fokus pada kebutuhan daripada keinginan untuk menjaga stabilitas finansial dalam situasi ekonomi yang tidak menentu. Dalam rekomendasinya, Buffett menyoroti lima hal yang sebaiknya dihindari oleh kelompok ini: pembelian mobil baru, langganan layanan premium yang tidak esensial, rumah baru yang lebih besar, barang berkualitas rendah, serta tiket lotere atau perjudian. Setiap poin dirancang untuk membantu individu mengelola uang dengan bijak dan membangun kekayaan dalam jangka panjang.
Dalam sebuah kesempatan di Jakarta, seperti dilaporkan oleh CNBC Indonesia, sosok legendaris Warren Buffett menyampaikan nasihat penting terkait pengelolaan uang di tengah tantangan ekonomi global. Pada hari-hari di mana ketidakpastian menjadi norma, Buffett menyarankan agar masyarakat kelas menengah tetap fokus pada kebutuhan dasar mereka alih-alih terjebak dalam konsumsi berlebihan.
Pertama, ia menegaskan bahwa pembelian mobil baru bukanlah langkah cerdas karena kendaraan cenderung kehilangan nilai signifikan dalam beberapa tahun pertama kepemilikannya. Sebagai alternatif, Buffett merekomendasikan membeli mobil bekas yang masih dalam kondisi baik sebagai solusi hemat biaya. Selain itu, dia juga menyoroti bahaya langganan aplikasi premium maupun layanan lain yang jarang digunakan, yang tanpa disadari dapat membebani anggaran bulanan.
Kedua, Buffett menyarankan agar kelompok kelas menengah tidak terburu-buru pindah ke rumah yang lebih besar hanya demi status sosial. Meskipun memiliki rumah sendiri adalah impian banyak orang, meningkatkan ukuran hunian bisa memperberat beban keuangan melalui hipotek, pajak properti, dan biaya pemeliharaan tambahan. Untuk mendukung argumennya, Buffett sendiri telah tinggal di rumah yang sama selama puluhan tahun di Omaha, Nebraska.
Ketiga, ia menekankan pentingnya investasi dalam barang-barang berkualitas tinggi meski harga awalnya lebih mahal. Barang murah sering kali memiliki umur pendek dan harus diganti lebih cepat, sehingga akhirnya memakan lebih banyak uang dalam jangka panjang. Filosofi ini berlaku luas, mulai dari pakaian hingga perlengkapan rumah tangga.
Terakhir, Buffett secara tegas menolak gagasan berjudi atau membeli tiket lotere sebagai cara menuju kekayaan. Baginya, ini adalah bentuk "pajak" bagi mereka yang kurang memahami probabilitas matematika. Daripada menghabiskan uang untuk peluang tipis, Buffett menyarankan agar dana tersebut dialokasikan ke aset produktif yang dapat menghasilkan pengembalian dalam waktu lama.
Sebagai seorang jurnalis, saya merasa nasihat Buffett ini sangat relevan bagi banyak orang, terutama di era modern di mana godaan konsumtif begitu besar. Melalui panduan ini, kita diajak untuk lebih sadar akan prioritas keuangan dan belajar membuat keputusan yang berdampak positif pada masa depan. Fokus pada kebutuhan sebenarnya, menghindari pemborosan, serta memilih investasi yang tepat adalah kunci menuju kebebasan finansial yang sehat dan berkelanjutan.