Barcelona tampaknya akan berhasil mempertahankan salah satu aset muda terbaik mereka, Lamine Yamal. Meskipun Manchester City dan Liverpool menunjukkan ketertarikan serius, serta Paris Saint-Germain yang siap mengeluarkan tawaran fantastis, klub Catalan tetap teguh dalam niat untuk mempertahankan pemain berbakat ini. Pada awal tahun ini, Yamal juga menyatakan kesetiaannya kepada Barcelona, menegaskan bahwa klub tersebut adalah bagian penting dari hidupnya. Keputusan ini semakin diperkuat dengan harapan peningkatan kondisi finansial Barcelona menjelang musim panas.
Pemain berusia 17 tahun ini telah menunjukkan loyalitas mendalam kepada klub Catalan. Dengan menyebut Barcelona sebagai "klub hidupnya," ia menunjukkan keinginan kuat untuk melanjutkan karier di La Liga bersama tim impian. Tidak hanya itu, komitmen jangka panjangnya dipastikan dengan rencana pembaharuan kontrak, meskipun belum ada tanggal pasti.
Dalam wawancara dengan CNN Sports, Lamine Yamal menegaskan keyakinannya bahwa masa depannya terletak di Camp Nou. Ia percaya bahwa kontrak baru akan segera ditandatangani, mengingat cinta besar yang ia miliki terhadap klub tersebut. Selain itu, debut profesionalnya pada usia 15 tahun menjadi bukti nyata talenta luar biasa yang dimilikinya. Dengan pengalaman yang terus bertambah, Yamal berharap dapat membawa Barcelona kembali ke puncak prestasi sambil memperpanjang ikatan emosionalnya dengan klub.
Di tengah minat serius dari beberapa klub top Eropa, Barcelona menegaskan tekadnya untuk tidak melepas pemain muda berbakat ini. Klub Catalan memiliki alasan kuat untuk mempertahankan Yamal, baik karena potensi besar yang ia miliki maupun loyalitasnya yang tak tergoyahkan.
Meskipun Paris Saint-Germain disebut-sebut siap memecahkan rekor transfer dunia demi mendapatkan jasa Yamal, Barcelona tetap bersikeras bahwa tidak ada jumlah uang yang cukup untuk meyakinkan mereka melepaskan pemain ini. Stabilitas keuangan yang diperkirakan akan meningkat menjelang bursa transfer musim panas menjadi faktor tambahan yang memungkinkan klub melakukan investasi lebih besar untuk mempertahankan pemain-pemain andalannya. Akibatnya, Manchester City dan Liverpool kemungkinan besar harus mencari alternatif lain, setelah gagal merebut hati pemain yang telah menunjukkan janji gemilang sejak usia sangat muda.