Manchester United sedang mempertimbangkan langkah strategis dengan mengaktifkan klausul pelepasan beberapa pemain bintangnya, guna mendapatkan talenta baru menjelang musim depan. Setelah menyelesaikan musim Liga Inggris 2024/2025 dengan performa yang kurang memuaskan, berada di posisi ke-14, klub ini membutuhkan perubahan signifikan dalam skuad mereka. Dengan harapan lolos ke Liga Champions melalui gelaran Liga Europa, United mulai mencari peluang transfer penting, termasuk minat terhadap Matheus Cunha dan Liam Delap.
Di tengah tantangan besar, Manchester United mempersiapkan diri untuk melakukan perombakan besar pada skuadnya. Menurut laporan dari The Athletic, klub tengah mempertimbangkan opsi membeli Matheus Cunha dari Wolves seharga 62,5 juta pounds. Pemain berusia 25 tahun ini menjadi incaran utama karena performanya yang konsisten di lapangan. Untuk memenuhi biaya transfer tersebut, MU mungkin akan melepas beberapa pemain yang saat ini kurang diminati, seperti Marcus Rashford, Jadon Sancho, Antony, dan Tyrell Malacia.
Selain itu, tim juga tertarik kepada penyerang muda Liam Delap dari Ipswich Town. Pemain berusia 22 tahun ini telah mencetak 12 gol dan memberikan dua assist di Liga Primer musim ini. Namun, harga 30 juta pounds yang diminta oleh Ipswich bisa menjadi tantangan, terutama dengan adanya persaingan dari Chelsea. Sementara itu, keajaiban terjadi di Old Trafford ketika MU berhasil meraih kemenangan dramatis 5-4 di leg kedua perempat final Liga Europa, membuka peluang bagi mereka untuk fokus pada kompetisi Eropa musim depan.
Dalam upaya ini, Manchester United menunjukkan keseriusannya untuk bangkit kembali sebagai pesaing serius di kancah domestik maupun internasional.
Dari sudut pandang seorang jurnalis, langkah Manchester United kali ini adalah contoh bagaimana sebuah klub harus beradaptasi dengan dinamika sepak bola modern. Dengan mengorbankan pemain yang kurang produktif demi mendapatkan bakat baru, klub tidak hanya berinvestasi pada masa depan tetapi juga menunjukkan dedikasi untuk membangun kembali reputasinya. Ini mengajarkan bahwa dalam dunia bisnis olahraga, pengambilan keputusan yang tepat dapat menjadi kunci keberhasilan jangka panjang.