Ajil Ditto, seorang aktor berbakat, telah menghadapi tantangan unik dalam memerankan karakter Riko. Karakter remaja 17 tahun ini memiliki sifat polos dan lugu yang membutuhkan interpretasi khusus oleh Ajil yang berusia lebih tua. Dalam serial ini, Ajil harus mengekspresikan kepolosan Riko melalui berbagai adegan yang memerlukan keterampilan akting tingkat tinggi. Salah satu momen paling menantang terjadi di episode pertama, ketika Riko mengalami situasi canggung dengan seorang perempuan. Ajil harus menemukan cara untuk menghidupkan nuansa tersebut tanpa membuat karakternya tampak naif berlebihan.
Dalam menjalani perannya sebagai Riko, Ajil Ditto mengaku menghadapi berbagai hambatan. Meskipun usianya yang lebih matang, ia harus menyesuaikan diri dengan mentalitas seorang remaja muda. "Yang paling sulit adalah mengekspresikan rasa canggung Riko tanpa membuatnya terlihat tidak cerdas," ungkap Ajil. Ia harus berusaha keras agar penonton dapat merasakan kepolosan karakter tersebut secara natural. Salah satu adegan yang paling menantang bagi Ajil adalah saat Riko berinteraksi dengan sosok wanita tertentu. Aktor ini harus mencari cara untuk mengekspresikan perasaan gugup Riko dengan cara yang bisa diterima audiens.
Bermain sebagai Riko bukanlah tugas yang mudah bagi Ajil Ditto. Ia harus berusaha ekstra untuk menampilkan kepolosan karakter tersebut tanpa membuatnya tampak kurang cerdas. Salah satu adegan yang paling sulit adalah ketika Riko merasa sangat gugup berada di dekat seorang gadis. Ajil harus berusaha keras untuk menunjukkan emosi tersebut secara realistis, sambil tetap menjaga integritas karakter Riko. Proses syuting adegan tersebut membutuhkan persiapan mental dan fisik yang intensif dari Ajil, termasuk latihan gerakan tubuh dan ekspresi wajah.
Secara keseluruhan, pengalaman Ajil Ditto dalam memerankan Riko memberikan pembelajaran berharga tentang pentingnya pemahaman karakter. Melalui proses syuting yang panjang, Ajil berhasil mengekspresikan sisi polos dan lugu Riko dengan cara yang memukau. Pencapaian ini menunjukkan kemampuan Ajil dalam membawa karakter fiksi ke dalam kehidupan nyata, sambil tetap menjaga keseimbangan antara kepolosan dan kecerdasan karakter yang digambarkannya.