Upaya penggabungan tiga perusahaan telekomunikasi besar di Indonesia mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, secara resmi menyampaikan bahwa proses merger antara PT XL Axiata Tbk, PT Smartfren Telecom Tbk, serta PT Smart Telecom telah memperoleh persetujuan setelah melalui tahap evaluasi yang cermat. Dalam kesempatan tersebut, Menkominfo menegaskan bahwa langkah ini tidak akan berdampak negatif pada status tenaga kerja. "Pihak terkait telah memberikan komitmen kuat bahwa tidak ada pemutusan hubungan kerja dalam entitas baru ini," ungkapnya dengan nada meyakinkan.

Komitmen serupa juga diperkuat oleh Presiden Komisaris XLSmart, Arsjad Rasjid, yang menegaskan perlunya menjaga kestabilan tenaga kerja selama masa transisi. Selain itu, ia menyoroti visi positif dari langkah strategis ini. Melalui penggabungan ini, industri telekomunikasi diharapkan dapat berkembang lebih pesat dengan menciptakan peluang kerja baru. “Investasi tambahan akan difokuskan untuk memperluas jangkauan layanan serta meningkatkan infrastruktur teknologi yang mendukung pendidikan, kesehatan, dan tata kelola pemerintahan,” jelas Arsjad Rasjid.

Penggabungan ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan transformasi digital yang inklusif sebagaimana diamanatkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dengan lebih dari 90 juta pelanggan yang dilayani, harapan besar tertuju pada entitas baru ini untuk menghadirkan inovasi dan manfaat bagi masyarakat luas. Langkah ini bukan hanya mencerminkan pertumbuhan bisnis tetapi juga memperlihatkan semangat kebersamaan dalam menciptakan kemajuan teknologi yang merata di seluruh wilayah Indonesia.