Dalam sebuah ajang kompetisi tari nasional, para juri menghadapi tantangan besar untuk menilai karya-karya peserta yang tidak hanya memukau secara teknis tetapi juga mampu menghidupkan kembali kekayaan budaya Indonesia. Evaluasi dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek penting seperti narasi, kemampuan interpretasi, serta daya tarik estetika seni. Selain itu, acara puncak dihadiri oleh tokoh-tokoh ternama yang memberikan inspirasi kepada generasi muda tentang pentingnya pelestarian budaya.
Para pemimpin acara juga menegaskan bahwa peserta bukan hanya pelaku pelestarian budaya tetapi juga menjadi panutan bagi masyarakat luas untuk lebih mencintai warisan budaya bangsa. Ini adalah kesempatan bagi anak-anak muda untuk menunjukkan potensi mereka dalam mengenalkan kekayaan Nusantara kepada dunia melalui kreativitas dan inovasi.
Dalam proses penilaian, dewan juri menggunakan pendekatan yang sangat komprehensif. Tidak hanya sebatas pada teknik gerakan, tetapi juga pada kemampuan cerita untuk menghubungkan audiens dengan nilai-nilai budaya lokal. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya keterampilan interpretatif dalam membawa pesan budaya kepada masyarakat modern.
Melalui perspektif yang lebih luas, juri mempertimbangkan bagaimana setiap peserta dapat menyampaikan pesan budaya secara efektif tanpa mengorbankan esensi seni tradisional. Renitasari Adrian, salah satu anggota dewan juri, menjelaskan bahwa tujuan dari evaluasi ini adalah untuk mendorong eksplorasi baru dalam seni pertunjukan. Dengan demikian, peserta diajak untuk tidak hanya meniru, tetapi juga menciptakan sesuatu yang segar dan relevan dengan zaman saat ini. Penggunaan elemen-elemen modern dalam interpretasi budaya menjadi salah satu indikator keberhasilan yang dipertimbangkan.
Acara tersebut juga menjadi wadah bagi para peserta untuk mendapatkan inspirasi langsung dari figur-figur ternama seperti Ivan Gunawan dan Yura Yunita. Sesi pembicaraan inspirasional memberikan wawasan tentang peran penting seniman dalam melestarikan kekayaan budaya bangsa. Para tamu undangan tidak hanya berbicara tentang seni, tetapi juga menekankan pentingnya sikap pengabdian terhadap budaya sebagai warisan leluhur.
Silvi Liswanda, Executive Producer Pagelaran Sabang Merauke dan Wakil Presiden Direktur iForte, menyoroti semangat luar biasa yang ditunjukkan oleh para peserta. Ia menegaskan bahwa upaya melestarikan budaya tidak hanya terletak pada aktivitas dokumentasi, tetapi juga pada kemampuan menginspirasi orang lain. Peserta diharapkan dapat menjadi duta budaya yang memperkenalkan keindahan Nusantara kepada dunia internasional. Melalui kompetisi ini, generasi muda diberi ruang untuk berkembang dan menunjukkan bahwa mereka mampu menjadi penerus sekaligus inovator dalam bidang seni dan budaya.