Penyanyi terkenal Inul Daratista mengungkapkan kesedihan mendalam atas kepergian legenda musik Tanah Air, Titiek Puspa. Baginya, sosok ini bukan hanya seorang seniman besar, tetapi juga bagian dari kenangan keluarga Indonesia. Meskipun duka mendalam dirasakan, Inul yakin bahwa Titiek Puspa kini telah berada di tempat yang lebih baik dan bebas dari rasa sakit.
Kehadiran Inul di samping Titiek Puspa saat menjalani perawatan intensif menjadi bukti cinta serta rasa hormatnya kepada seniman senior tersebut. Keduanya memiliki hubungan istimewa yang melebihi dunia hiburan.
Inul Daratista menuturkan betapa beratnya momen perpisahan dengan sosok yang begitu dicintai. Selama proses penyembuhan di rumah sakit, Inul seringkali hadir untuk mendampingi dan memberikan dukungan moril. Namun, kini ia harus menerima kenyataan bahwa sang legenda telah meninggalkan dunia ini dalam damai.
Banyak kenangan indah yang tersisa dari pertemuan-pertemuannya dengan Titiek Puspa. Inul menyebut bahwa sosok eyang-nya itu selalu membawa aura positif dan kehangatan, meski sedang berjuang melawan penyakit. Rasa bersalah pun sempat melanda karena tak bisa lagi membuatnya tertawa seperti dulu. Duka yang dirasakan Inul mencerminkan pengaruh besar Titiek Puspa terhadap generasi penerus musik tanah air.
Melalui pengakuan Inul, jelaslah bahwa sosok Titiek Puspa bukan sekadar artis bagi para penikmat musik. Warisan nyanyian dan nilai-nilai moral yang dibawanya menjadi inspirasi bagi banyak orang, termasuk Inul sendiri. Ia memandang bahwa keberadaan Titiek Puspa telah memberikan warna pada industri musik Indonesia.
Dalam pandangan Inul, legenda musik ini tidak hanya dikenang lewat lagu-lagu ikoniknya, tetapi juga sikap rendah hati dan kasih sayang yang ditunjukkan selama hidupnya. Pengaruhnya terhadap musik tradisional Jawa hingga modern sangat signifikan, sehingga nama Titiek Puspa akan selalu diingat sebagai salah satu tokoh penting dalam perkembangan seni musik Tanah Air. Melalui karya-karyanya, ia meninggalkan pelajaran hidup yang abadi bagi semua orang.