Pada malam hari Sabtu (26/4/2025), dunia musik tanah air kehilangan sosok yang sangat dihormati, Bunda Iffet, pada usia 87 tahun. Kepergiannya membawa kesedihan mendalam bagi banyak pihak, termasuk Parlin Burman, atau lebih dikenal sebagai Pay, mantan gitaris legendaris Slank. Melalui pernyataannya, Pay mengungkapkan betapa besar pengaruh Bunda Iffet dalam hidupnya dan berbagai aspek karya seni yang telah ia geluti selama ini.
Bunda Iffet meninggalkan jejak signifikan dalam sejarah budaya Indonesia. Selama bertahun-tahun, ia menjadi inspirasi bagi generasi muda, terutama mereka yang terlibat dalam dunia musik alternatif. Pada malam itu, tepat pukul 22.42 WIB, langit seolah berduka dengan kepergian sosok yang begitu dicintai ini. Bagi Pay, Bunda Iffet bukan hanya figur ibu spiritual tetapi juga pendamping dalam perjalanan kreatifnya.
Hubungan antara Pay dan Bunda Iffet tidak hanya terbatas pada kerja sama profesional. Mereka memiliki ikatan emosional yang kuat, yang tercermin dari bagaimana Pay menyampaikan rasa haru atas kepergian sang bunda. Dalam wawancara eksklusif, Pay menjelaskan bahwa setiap kali ia merasa galau atau membutuhkan panduan, Bunda Iffet selalu hadir dengan nasihat bijaksana yang tak ternilai harganya.
Dunia musik Indonesia saat ini dirundung kesedihan akibat kehilangan sosok yang begitu luar biasa. Namun, warisan yang ditinggalkan oleh Bunda Iffet akan terus menginspirasi banyak orang di masa depan. Semangatnya akan abadi melalui lagu-lagu serta cerita-cerita yang masih hidup dalam ingatan para penyayangnya.
Meskipun kita harus melepas Bunda Iffet, jelas bahwa kontribusinya kepada seni dan masyarakat Indonesia akan terus dikenang. Para penggemarnya dipastikan akan merayakan hidupnya dengan cara yang bermakna, sambil memastikan bahwa nilai-nilai yang ia ajarkan tetap hidup dalam hati mereka.