Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencatatkan rekor baru dalam beberapa hari terakhir. Nilai mata uang Indonesia ini mengalami penurunan yang cukup signifikan, seiring dengan penguatan mata uang Amerika Serikat di pasar global. Berdasarkan data perdagangan pada Rabu (25/03/2025), kurs rupiah tercatat menembus angka Rp16.635 per dolar AS, turun 0,51% dibandingkan sebelumnya. Ini menjadi level terendah sepanjang sejarah, melampaui posisi tertinggi pada Maret 2020.

Kondisi saat ini menunjukkan bahwa tekanan eksternal terhadap rupiah semakin besar. Meskipun demikian, pelemahan ini masih berada di bawah level krisis 1998, ketika kurs rupiah sempat menyentuh angka Rp16.800 per dolar AS. Para analis memperkirakan bahwa situasi ini dipicu oleh dinamika geopolitik dan kebijakan moneter global yang memengaruhi arus modal di negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Kejadian ini mengingatkan pentingnya stabilitas moneter dalam menghadapi turbulensi ekonomi global. Penguatan dolar AS tidak hanya mempengaruhi rupiah tetapi juga banyak mata uang lain di dunia. Oleh karena itu, langkah-langkah strategis dari otoritas moneter domestik sangat diperlukan untuk menjaga daya tahan ekonomi nasional. Melalui sinergi antara pemerintah dan bank sentral, harapannya adalah mendorong kepercayaan investor serta memperkuat fondasi ekonomi Indonesia secara keseluruhan.